Bisnis.com, SEMARANG--Untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produksi susu murni sapi, Supriyono membuat sabun dengan bahan dasar tersebut.
Sejak 2008 dia telah mengembangkan bisnis yang beralamat di Desa Samogawe, Getasan, Kabupaten Semarang. Sabun susu tersebut diberi merek Thalitta.
Dia mengatakan selama ini total produksi susu di kawasannya mencapai 70.000 liter/hari. Karena pasokan yang melimpah, banyak susu yang akhirnya terbuang.
"Susu tidak laku dijual di pabrik-pabrik. Oleh karena itulah, kami berpikir bagaimana meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut," ungkapnya saat hadir pada acara Seminar Nasional Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Jateng, Senin (18/1/2016).
Selain sabun, dia juga membuat makanan olahan dari susu seperti kerupuk dan yogurt.
Dia menjabarkan nilai jual susu sapi saat ini sekitar Rp4.200/liter. Lalu, harga yang harus dikeluarkan oleh peternak untuk membeli makanan sapi sebanyak Rp3.000/kg.
"Secara umum, setiap dua kg makanan sapi menghasilkan satu liter susu. Kalau kondisinya seperti ini, artinya kami rugi," ujar dia.
Berdasarkan penghitungan itulah, dia bersama masyarakat sekitar terus mencari upaya bagaimana meningkatkan nilai jual susu sapi tersebut.
Dengan langkah yang diambil tersebut, setiap satu liter susu yang dihasilkan, mendapatkan nilai jual sekitar Rp8.000-10.000.
"Pemasaran kami terus lakukan. Banyak salon yang menggunakan sabun kami ," katanya.