3. Reseller Bento Beku
Sebelum menekuni bisnis bento, Irene Sutandy sudah terlebih dahulu mengembangkan bisnis fesyen dan menjual berbagai baju. Sejak dua tahun lalu, dia memutar haluan ke bisnis bento.
“Bisnis fesyen ketika belum menikah. Sekarang sudah susah mengatur jadi saya beralih ke bisnis ini. Sekalian bisa buat bekal lucu untuk anak-anak,” tutur Irene. Awalnya, Irene hanya menjual peranti atau alat-alat membuat bento (bento tools ). Atas dorongan sang suami, Irene memberanikan diri merambah ke bisnis katering bento di bawah bendera Eat Mama Love Bento.
Dalam memasarkan produknya, Irene menggunakan jejaring media sosial, terutama Instagram. Khusus untuk katering, dia menggunakan akun @eat.mamalovebento, sedangkan akun @mamalove.bento digunakan untuk memasarkan alat-alat pembuat bentol. Untuk bisnis katering, Irene menyasar segmen khusus, yakni anak-anak. Tak heran, jika bento Eat Mama Love Bento berbentuk unik dan lucu dengan aneka warna yang memancing selera makan anak.
Harga jual berkisar antara Rp22.500—Rp45.000 per paket, tergantung dari isi bento. Irene mengaku pesanan bisa mencapai lebih dari 300 paket per bulan. Kebanyakan paket bento dipesan untuk perayaan pesta ulang tahun anak. Untuk memenuhi pesanan, dia hanya dibantu seorang asisten.
Menurutnya, peluang bisnis ini masih sangat besar khususnya jika menyasar segmentasi anak-anak. Acara ulang tahun anak adalah momen yang ada sepanjang tahun dan takkan pernah surut. Yang terpenting, kata Irene, adalah kreativitas untuk membuat variasi baik dari segi menu dan bentuk tampilan bento sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.
Dia mengungkapkan, kesulitan yang banyak dihadapi selama menjalankan bisnis ini adalah soal pengiriman. Terkadang proses pengiriman membuat bento menjadi rusak. Padahal, bentuk yang lucu dan uniklah yang menjadi kekuatan produk Eat Mama Love Bento ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel