Bisnis.com, HUMBANG HASUDUTAN--PT Asuransi Sinar Mas menggandeng Merdi Sihombing mengajarkan teknik membuat tenun ikat dari bahan-bahan ramah lingkungan.
Acara yang digelar mulai 30 Juli 2016 tersebut mengajarkan masyarakat Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara, cara mewarnai kain dengan teknik ikat celup. Bahan dasar pewarna yakni limbah pasar hingga tumbuh-tumbuhan.
Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi MM Samosir mengatakan bahan-bahan yang digunakan untuk mewarnai pakaian yakni limbah kulit bawang merah, kulit jengkol, ampas kopi, hingga tanaman ganggang yang tumbuh di sekitar Danau Toba.
"Dengan kegiatan ini, masyarakat Humbang tak hanya bisa menghasilkan nilai ekonomi, tapi juga membersihkan lingkungan. Saya berharap bisa lahir pengusaha-pengusaha mikro dari pelatihan ini yang membawa nama Humbang Hasudutan," ujar Dumasi, usai Pelatihan Pembuatan Produk Eco-Fashion Berbasis Zero Waste di
Kabupaten Humbang Hasudutan, Jumat (5/8).
Nantinya, sebut Dumasi, Asuransi Sinar Mas bakal menggelar pelatihan pembuatan eco-fashion di kabupaten lain. Namun, dia memastikan tiap daerah akan dilatih teknik yang berbeda, sehingga memiliki ciri khas masing-masing.
Sementara itu, Merdi menuturkan keterampilan membuat kain ulos telah lama hilang dari Humbang Hasudutan. Dengan adanya kegiatan ini, lanjutnya, bakal menjadi bibit lahirnya kembali nama Humbang Hasudutan di dunia kerajinan kain.
"Kalau kita bicara ekonomi kreatif, inilah yang namanya kreatif."