Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengklaim alokasi dana untuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) meningkat 40% pada 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Heri Supriadi enggan menyebutkan nilai alokasi dana untuk CSR. Hal yang pasti, menurut dia, jumlah secara keseluruhan tahun ini meningkat 40% dari nilai 2016 lalu. Hal itu sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan yang sebesar 10% pada akhir tahun lalu.
"Kami kembalikan dana itu untuk komunitas digital, sektor pendidikan, pengembanhan masyarakat, kebencanaan, dan social filantrophy," tuturnya kepada Bisnis.
Salah satunya, dana CSR digunakan untuk menggelar The NextDev Academy, ajang mempertajam kualitas aplikasi yang diciptakan startup yang menjadi finalis The NextDev 2015 dan 2016.
Dengan berpartisipasi dalam akademi yang berlangsung pada Juli hingga Oktober 2017 itu, para finalis The NextDev akan memperoleh pengetahuan agar mampu mengembangkan aplikasinya secara lebih efektif, sekaligus berperan serta dalam menjaga keberlangsungan komunitas pengembang aplikasi dan ekosistem digital berbasis aplikasi.
Jumlah transaksi di pasar digital di Indonesia tercatat meningkat sebesar 40% setiap tahunnya. Namun banyak startup atau pengembang aplikasi digital yang belum siap memanfaatkan potensi tersebut karena kendala kemampuan yang kurang memadai, kurangnya akses ke pemerintah dan kalangan bisnis, kesulitan memperoleh fasilitas dan platform digital, serta kurangnya pengetahuan tentang cara benchmark internasional yang baik dan benar.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan progran itu bertujuan meningkatkan skalabilitas social technopreneurs melalui pengembangan diri dan peningkatan kemampuan di bidang riset dan pengembangan konsumen, desain, pemasaran, pengembanhan produk, serta model bisnis
Dalam The NextDev Academy, para peserta akan memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai tech startup untuk meningkatkan kualitas aplikasi yang mereka ciptakan dan membangun bisnis dalam waktu dekat.