Bisnis.com, JAKARTA - Peluang di bisnis akomodasi dibaca dengan baik oleh Ferry Unardi. Setelah melihat kebutuhan pemesanan tiket untuk sebuah perjalanan semakin pesat, Ferry kemudian membuka Traveloka. Kini, bisnisnya menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Traveloka dimulai pada tahun 2012. Saat itu dia melihat kebutuhan orang akan traveling dan pemesanan tiket pesawat mulai menuntut kemudahan untuk mengakses atau mencari tiket perjalanannya.
Setelah melihat internet di Indonesia yang sudah cukup maju, Ferry menilai bahwa Traveloka sebagai sebuah peluang yang harus dimanfaatkan untuk memberikan efisiensi kepada masyarakat.
"Perjalanan bisnis ini berangkat dari misi kami untuk memudahkan orang untuk mengatur perjalanan dengan menggunakan teknologi," kata Co-Founder dan CEO Traveloka, Ferry Unardi.
Ferry sengaja memulai Traveloka dari Indonesia. Sebelum berekspansi ke luar negeri, bisnis ini berfokus memberikan produk dan layanan perjalanan untuk memecahkan masalah mobilitas di dalam negeri.
Dua tahun awal berdiri, perusahaan ini berfokus pada satu produk yaitu pemesanan tiket pesawat. Perlahan mereka juga merilis layanan pemesanan kamar hotel dan meluncurkan aplikasi Traveloka pada 2014.
Sukses di dalam negeri, Traveloka kemudian memulai ekspansi ke beberapa negara Asia mulai 2015. Lima negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Setelah enam tahun berdiri, Traveloka tidak hanya menjual produk travel saja tapi juga produk dan layanan gaya hidup sehingga aplikaei Traveloka menjadi one-stop booking platform untuk beragam produk travel dan lifestyle. Tidak hanya itu, Traveloka juga telah hadir di 6 negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
"Bisa dikatakan kami adalah perusahaan rintisan pertama yang ekspansi ke lima negara lain di Asia Tenggara dan mendapatkan respon yang baik oleh para pengguna kami di setiap marketnya," ujarnya.
Sejak mengekspansi bisnis, Ferry melihat bahwa setiap negara memiliki potensial dan kebutuhan yang berbeda. Traveloka kemudian melakukan pendekatan berdasarkan kebutuhan pengguna di masing-masing negara. Kini perusahaan asal Tanah Air bahkan mendapat respon positif dan menjadi pemimpin pada bisnis serupa di Thailand.
“Kami melakukan pendekatan yang berdasarkan dengan kebutuhan pengguna agar dapat membantu kami dalam menghadirkan produk dan layanan jasa yang tepat bagi pengguna,” katanya.