Bisnis.com, YOGYAKARTA – Sejak mendapatkan pembinaan dari PT Bank Central Asia Tbk., obyek wisata alam Goa Pindul di Gunung Kidul, Yogyakarta, semakin populer di kalangan wisatawan.
Ketua Karang Taruna Desa Beji Harjo, Yogyakarta, Yudan Hermawan mengatakan bahwa daerah wisata Goa Pindul adalah pionir dalam program desa binaan BCA. Sejak pertama kali mendapatkan pembiyaan dari BCA pada 2012, wilayah ini bertranfsormasi dari masyarakat tani menjadi penyedia jasa.
“Kalau dulu satu bulan 100—200 orang, sekarang bisa lebih dari 1.000 wisatawan. Penghasilan satu bulan bisa sekitar Rp200 juta dari situ,” ujarnya, Minggu (23/9/2018).
Yudan mengklaim daerah wisata Goa Pindul telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebanyak ribuan orang terlibat mulai dari manajemen hingga pemandu wisata. Sebelum wisata jelajah goa populer di kalangan wisatawan, masyarakat di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani. Namun, hasil pertanian mereka tidak maksimal karena kondisi geografis yang kurang mendukung.
Selain Desa Wisata Goa Pindul, BCA saat ini telah memiliki 12 desa binaan yang tersebar di berbagai wilayah.
Vice President Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati mengatakan, pihaknya masih akan terus menambah desa binaan secara bertahap. Hal ini diharapkan dapat menggenjot kemandirian ekonomi masyarakat di setiap wilayah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki.
"Cara pembinaan masing-masing desa khas, seperti Pentingsari [Yogyakarta] itu fokus homestay," katanya.
Inge mengatakan, pembinaan tersebut diharapkan dalam jangka panjang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu, inisiatif tersebut juga diharapkan akan memunculkan nasabah-nasabah baru yang dapat memanfaatkan layanan finansial perbankan secara maksimal.
“Saat ini belum ada yang [desa binaan] memanfaatkan fasilitas kredit, tapi ke depan harapannya mereka benar-benar bisa mandiri dengan skema kredit dari bank,” katanya.
Pembinaan awal yang dilakukan utamanya adalah pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Pelatihaan awal dilakukan melalui seminar dan selanjutnya pendampingan kegiatan. Seluruh proses tersebut senantiasa dipantau dan dievaluasi secara berkala.