Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produsen produk susu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), atau yang dikenal dengan Cimory masuk dalam daftar Best Under A Billion Asia, versi Forbes tahun ini.
Daftar tersebut mengapresiasi 200 perusahaan publik skala kecil dan menengah dengan penjualan di atas US$10 juta dan di bawah US$1 miliar, yang tetap tangguh dan bahkan mampu berkembang pesat selama setahun terakhir di tengah berbagai gejolak ekonomi.
Cimory masuk dalam daftar tersebut bersama dengan sembilan perusahaan lainnya, melihat dari kinerjanya yang tetap positif sepanjang tahun.
Pada semester I/2025 saja, menurut laporan keuangan CMRY, perseroan membukukan pendapatan yang meningkat 16,59% year on year (YoY) menjadi Rp5,14 triliun pada semester I/2025, dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,41 triliun.
Dengan pertumbuhan pendapatan, dikurangi beban-bebannya, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 23,85% YoY menjadi Rp993,80 miliar pada semester I/2025, dari Rp802,39 miliar pada semester I/2024.
Cisarua Mountain Dairy terkenal dengan susu dan yogurt merek Cimory serta daging olahan Kanzler. Perusahaan ini meraih lebih dari US$200 juta dalam IPO-nya pada Desember 2021.
Pendiri Cimory
Di balik Cimory, ada salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia adalah Bambang Sutantio, yang merupakan pendiri dari Cimory Grup sekaligus presiden komisarisnya.
Pria kelahiran Semarang, 26 Desember 1958 itu memiliki gelar Diplom-Ingeniur di bidang Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin pada 1984.
Sebelum membuka usahanya sendiri, Bambang memulai karirnya sebagai sales engineer di kantor Fuehrmeister di Jakarta, yang merupakan pembuat peralatan industri Jerman.
Atas pengalamannya pada peralatan mesin, dia membangun usahanya dari nol pada 1993 di garasi keluarga. Perusahaan pertamanya, Macroprima Panganutama, yang merupakan usaha makanan olahan. Kala itu, Kanzler merupakan olahan pertama yang dijual pada 1999.
Pada 2004, Bambang kemudian mendirikan perusahaan produk susu yang sekarang dikenal sebagai Cimory. Nama Cimory didapatkan dari Cisarua Mountain Dairy karena dia mendirikan perusahaan ini sebagai bentuk mendukung peternak di Cisarua. Dia pun mendirikan Cimory Restaurant di Puncak, Bogor. Kini Macroprima juga menjadi unit Cimory.
Pada 2021, Bambang mengantarkan perusahaan susunya melantai di bursa saham, dan mengumpulkan lebih dari US$200 juta. Kemudian pada 2023, perusahaan ekuitas swasta General Atlantic membeli 5,64% saham perusahaan susu tersebut senilai US$130 juta.
Bisnisnya terus berkembang dan menghasilkan banyak keuntungan. Hal itu menjadikan Bambang sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Forbes.
Kini Bambang Sutantio menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp32,61 triliun.