Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 50 persen atau sekitar 150 gerai Kopi Kenangan mengurangi jam kerja hingga menutup gerai sementara, dalam rangka memurus mata rantai penularan virus corona.
Edward Tirtanata, CEO Kopi Kenangan mengakui dari sekitar 300an gerai Kopi Kenangan, hanya 47 persen diantaranya yang beroperasi normal seperti biasa. Sisanya, mengalami pengurangan jam operasional dan ditutup sementara karena pandemi virus Corona.
"50 persen hanya ditutup sementara dan pengurangan jam kerja karena pandemi virus corona. Gerai Kopi Kenangan dibuka hanya di tempat-tempat yang tidak mengalami pembatasan sosial," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/5/2020).
Sebagian besar gerai yang tutup sementara, berlokasi di mal atau pusat perbelanjaan seiring dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengharuskan mal untuk tutup sementara waktu. Adapun gerai yang masih buka ialah yang berada di ruko atau lokasi yang tidak terbatas oleh PSBB.
“Pandemi bukan berarti orang tidak minum kopi. Kami tetap ekspansi membuka sekitar 30 gerai per bulan, kemarin April sudah tambah 30 gerai, begitu pun dengan bulan-bulan ke depan,” ujarnya.
Dalam kondisi saat ini, Edward memprioritaskan untuk membuka gerai di wilayah yang belum ada Kopi Kenangan di dalamnya seperti di kawasan Sawangan Depok, Pancoran Mas, dan lainnya. Penjualannya dilakukan dengan mengandalkan delivery online.
Baca Juga
Baca Juga : 10 Karakteristik Hubungan Sehat dan Bahagia |
---|
Selain itu, manajemen Kopi Kenangan juga telah berkomitmen untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) barista maupun karyawan tetap meskipun penjualan mengalami penurunan dan beberapa gerai harus tutup. Menurut Edward, karyawan yang saat ini tidak bekerja, akan diarahkan untuk mendapatkan pelatihan atau training sehingga kemampuan mereka makin bertambah.
“Kalau ada karyawan yang tidak mengikuti protokol standar higienis itu yang akan kita putus kontrak, kalau tidak kami tetap akan mempertahankan. Pimpinan Kopi Kenangan juga telah mengambil langkah untuk memastikan kelangsungan bisnis dengan hanya mengambil gaji Rp1 per bulan mulai Maret hingga krisis ini dapat diatasi,” tuturnya.
Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mendukung stabilitas finansial mereka yang terkena dampak akibat perlambatan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Beruntung, di tengah pandemi Covid-19 ini, Kopi Kenangan mendapatkan pendanaan seri B senilai US$109 juta yang dipimpin oleh investor perusahaan saat ini, Sequoia Capital. Investor baru pada pendanaan ini termasuk B Capital, Horizons Ventures, Verlinvest, Kunlun, Sofina, serta investor pendanaan awal Kopi Kenangan yang kembali ikut serta dalam pendanaan seri B, Alpha JWC.
Kopi Kenangan berencana menggunakan pendanaan ini untuk memperkuat operasinya di Indonesia, meluncurkan produk baru, berinvestasi dalam teknologi agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik, serta berbagai upaya untuk melindungi karyawan di tengah pandemi Covid-19.