Bisnis.com, JAKARTA -- Kemudahan berbelanja online selama pandemi membuat e-commerce semakin populer menjadi pilihan berbelanja masyarakat. Metode pembayaran yang dapat diakses secara cepat, aman, dan nyaman untuk berbelanja secara online lantas menjadi semakin penting.
Lebih lanjut, platform kredit digital juga makin menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan sebagai metode pembayaran di e-commerce. Hal tersebut didukung oleh pembayaran fleksibel secara berkala yang ditawarkan dibandingkan metode pembayaran lainnya.
Platform kredit digital juga menghadirkan berbagai kemudahan, seperti memanfaatkan teknologi e-KYC untuk mempermudah proses kredit dengan proses pengajuan, verifikasi data, hingga persetujuan yang tanpa hambatan.
Salah satu platform kredit digital, Kredivo, menjelaskan bahwa inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran di e-commerce, terutama selama masa pandemi ini.
Hal ini juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce. Hal ini terlihat dari transaksi harian di e-commerce yang dilaporkan melonjak hingga 26 persen selama pandemi.
Selain itu, data internal Kredivo juga mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42 persen selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020) dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo di akhir bulan Januari 2020.
Lily Suriani, General Manager Kredivo mengatakan, penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce.
Kredivo sendiri saat ini telah bermitra dengan hampir semua merchant, termasuk berbagai e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia, guna memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala yang praktis dan aman.
“Kemudahan, keamanan, serta fleksibilitas yang kami tawarkan, semakin mendorong pemanfaatan kredit digital di e-commerce dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bertransaksi secara digital, terutama di tengah masa sulit saat ini,” ujarnya, Jumat (17/7/2020).
Hal ini sejalan dengan laporan Konsultan Global McKinsey yang menunjukkan terjadinya peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26 persen di Indonesia selama bulan Juni 2020.
Sementara itu, metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/ kredit mengalami penurunan. Hal ini didorong oleh berkurangnya risiko belanja tatap muka dan penggunaan uang tunai saat bertransaksi.
Kemudahan ini tergambar di survey Facebook, Bain & The Company di Indonesia dan 4 negara Asia Tenggara lainnya, dimana terjadi peningkatan konsumen baru (first adopter) yakni sebesar 28 persen yang mencoba aplikasi e-commerce untuk pertama kalinya.