Bisnis.com, JAKARTA – Roda dunia berputar. Seorang mantan sopir taksi kini menjadi orang terkaya nomor dua di Korea Selatan, membalap nilai kekayaan pimpinan Samsung Group.
Kekayaan Seo Jung-jin, pendiri Celltrion Inc., telah membengkak menjadi US$10 miliar (sekitar Rp147 triliun) karena nilai saham perusahaannya, yang mengembangkan pengobatan Covid-19, hampir mencapai dua kali lipat tahun ini.
Padahal, Seo pernah menjaminkan organ tubuhnya untuk mendapatkan uang yang sangat dibutuhkan dari lintah darat. Terobosan yang dibuatnya luar biasa dan merefleksikan pergeseran elit bisnis di Negeri Ginseng.
Meski konglomerat yang dikelola dinasti keluarga menyentuh hampir setiap aspek kehidupan di Korea Selatan, semakin banyak pengusaha yang berani mengadu peruntungan di sektor nontradisional seperti halnya Seo.
Ketika pandemi Covid-19 membalik kehidupan banyak orang dalam seketika, para chaebol kehilangan lebih banyak gemerlap yang mereka miliki.
“Batas antar industri semakin buram,” ujar Presiden CEOScore di Seoul, Park Ju-gun, dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga
“Mereka yang duduk diam dengan bisnis tradisional tidak dapat mengatasi perubahan dengan baik. Pandemi telah mempercepat tren ini,” tambahnya.
Mantan Sopir Taksi
Lahir pada 23 Oktober 1957 di tengah keluarga yang menjual briket batu bara, Seo pernah bekerja sebagai sopir taksi untuk membiayai kuliahnya di Konkuk University, Seoul.
Berbekal gelar MBA di bidang teknik industri, ia menimba pengalaman di Daewoo Motor Co. Namun tak lama setelah karirnya menanjak, Seo harus kehilangan pekerjaan ketika krisis keuangan di Asia turut menyeret produsen mobil itu ke jurang kebangkrutan.
Pada 2000, Seo mendirikan perusahaan bernama Nexol dengan mantan koleganya di Daewoo untuk mengeksplorasi peluang bisnis. Pada akhirnya, Nexol berkembang menjadi afiliasi pemasaran global Celltrion, Celltrion Healthcare Co.
Pada awal tahun 2000-an, minatnya tumbuh terhadap biosimilar, produk medis yang serupa dengan obat-obatan yang sudah disetujui. Seo bertaruh bahwa kalangan lanjut usia akan membutuhkan alternatif untuk obat-obatan mahal.
sumber: Celltrion
Bukan Raja
Pada 2002, berdirilah Celltrion, perusahaan biofarmasi yang memproduksi obat-obatan. Ujian untuk ayah dua anak ini datang silih berganti. Dua tahun berselang, Celltrion terantuk masalah keuangan setelah mengalami kegagalan dalam beberapa uji klinis vaksin.
Masalah tersebut sampai mendorong Seo untuk mendatangi rentenir, menurut artikel Financial Times pada 2012 yang dikonfirmasi oleh juru bicara Celltrion.
Perjuangannya berbuah manis. Celltrion go public pada 2008 dan berkembang menjadi raksasa yang mengembangkan biosimilar. Dengan tingginya ekspektasi untuk biosimilar di Korsel, Celltrion telah menjadi favorit di kalangan investor.
Seperti yang dialami di banyak negara, pandemi Covid-19 mendorong saham perusahaan teknologi dan farmasi Korea melonjak pada 2020. Saham Celltrion sendiri naik tajam 75 persen dan terhitung telah meningkat hampir lima kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Tahun lalu, Seo mengatakan akan mengundurkan diri dari jajaran manajemen pada 2020. Ia menjelaskan bahwa jabatan Chairman yang tetap diemban di luar usia pensiun akan menjadikan perusahaan sebagai "kerajaan", menurut sebuah wawancara dengan surat kabar lokal Hankyoreh.
“Jabatan Chairman adalah sebuah titel, bukan seorang raja,” ungkap Seo.
Orang Kaya Baru
Kursi untuk orang terkaya di Korea Selatan memang masih diduduki oleh Chairman Samsung Electronics Lee Kun-hee. Namun, peringkat dinasti keluarga di balik beberapa konglomerat terbesar Korsel telah melorot dalam daftar 500 orang terkaya di dunia Billionaires Bloomberg Index.
Lima tahun lalu, Mong-Koo Chung dari Hyundai Motor Group, Chey Tae-won dari SK Group, dan Suh Kyung-bae dari produsen kosmetik Amorepacific Group masuk dalam lima besar orang terkaya di Korsel. Tapi sejak itu, kekayaan mereka telah menyusut senilai lebih dari US$9 miliar secara gabungan.
Posisi mereka digantikan pendatang baru seperti Seo dan beberapa pengusaha teknologi. Kim Jung-ju dari Gamemaker Nexon Co. telah menjadi orang terkaya ketiga di Korea dengan nilai kekayaan US$7,8 miliar.
Ada pula Brian Kim, pendiri aplikasi pesan sosial Kakao Corp., yang berhasil memasuki daftar peringkat untuk pertama kalinya tahun ini. Dia menjadi orang terkaya nomor lima di Korsel dengan nilai kekayaan US$5,1 miliar, tepat setelah pewaris Samsung Electronics, Lee Jae-yong.
“Hanya di sektor-sektor tertentu seperti biofarma dan teknologi orang kaya baru dapat berkembang, karena industri tradisional memerlukan modal besar untuk melakukan terobosan,” tandas Park dari CEO Score.