Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menangkap Peluang Industri Tekstil untuk UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pelaku industri dan UMKM nampaknya kecil namun berperan besar bagi negara.
Pedagang menata kain tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan
Pedagang menata kain tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri tekstil sama seperti industri lainnya yang mengalami hantaman akibat pandemi virus corona. Kreativitas perlu diperlukan untuk melihat dan mempergunakan peluang yang ada dengan baik.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pelaku industri dan UMKM nampaknya kecil namun berperan besar bagi negara.

“Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan krusial terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Total UMKM seluruh industri 64,2 juta unit menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja,” ujarnya dalam Webinar Strategi UKM Fashion di Era New Normal yang diselenggarakan oleh APR, Kamis (23/7/2020).

Ia menuturkan bahwa masih banyak umkm yang lebih suka menjual produk impor padahal barang tersebut dapat diperoleh dari industri tekstil di tanah air. Sehingga ia mendukung penuh semua produk buatan lokal agar bisa bersaing dengan produk luar negeri.

“Kami akan mendorong dan mewujudkan semangat presiden agar kita bisa mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia sehingga dapat meningkatkan bahan baku yang bisa didapat di Indonesia seperti rayon.”

Namun, di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini pelaku UMKM tengah menghadapi tekanan yang amat berat karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi sebagaimana biasanya.

Adapun, Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa industri manufaktur naik, dan tekstil seharusnya bisa mengambil bagian juga agar mengalami kenaikan yang pesat.

“Tekstil bisa mengambil bagian juga dalam kenaikan dr pemesanan sepeda, seperti tasnya, bajunya, celana, topi, kaos. Kalau bisa kita serbu pasar sepeda ini jadi memang saya melihat ini kesempatan yang bagus bukan hanya industri sepedanya yang naik tapi related industrinya yang bisa naik juga. Tekstil tidak ada matinya dengan catatan harus didukung penuh,” paparnya.

Secara keseluruhan tekstil juga salah satu penghasil devisa terbesar di Indonesia.Namun, Kualitas sekarang makin lama makin bagus yang harus diperhatikan adalah jangan sampai produk yang dijual adalah barang-barang impor itu adalah inti dari gerakan bangga buatan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper