Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah 38 tahun, miliarder Irlandia-Amerika Chuck Feeney mencapai tujuan hidupnya yaitu ingin mendonasikan seluruh kekayaannya sebesar US$8 miliar.
Feeney, yang memperoleh kekayaannya setelah menjadi salah satu pendiri raksasa ritel Duty Free Shoppers, telah memberikan sumbangan rahasia kepada badan amal, universitas, dan institusi di seluruh dunia di bawah yayasannya, Atlantic Philanthropies, selama beberapa dekade.
Pekan ini, yayasan - yang pertama kali berdiri tahun 1982 - resmi kehabisan uang, seperti dikutip melalui Insider, Senin (21/9/2020).
Feeney, yang berusia 89 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang buruk, menandatangani dokumen yang menandai berakhirnya Atlantic Philanthropies dalam sebuah seremoni melalui Zoom yang dihadiri oleh istri dan anggota dewan yayasan pada hari ini.
Berbicara dari San Francisco, mantan miliarder itu mengatakan dia sangat senang telah menyelesaikan komitmen ini selama masih hidup.
"Kami belajar banyak. Kami akan melakukan beberapa hal secara berbeda, tapi saya sangat puas," kata Feeney kepada Forbes. "Terima kasih saya kepada semua yang telah bergabung dengan kami dalam perjalanan ini. Dan untuk mereka yang bertanya-tanya tentang Giving While Living: cobalah, Anda akan menyukainya."
Baca Juga
Feeney juga menerima surat terima kasih dari pendiri Microsoft Bill Gates dan mantan Gubernur California Jerry Brown, yang memujinya atas kedermawanannya.
Ketua DPR AS Nancy Pelso juga berterima kasih kepada mantan miliarder itu atas nama Kongres AS.
Feeney mengatakan kepada Forbes pada 2012 bahwa dia telah menyisihkan sekitar US$2 juta untuk rencana pensiunnya, tetapi dia memperkirakan uang itu akan habis sebelum akhir hidupnya. Feeney lahir dari keluarga kerah biru sederhana di New Jersey pada tahun 1931. Orangtuanya adalah orang Irlandia-Amerika.
Dia mendirikan Duty Free Shoppers Group pada tahun 1960 dengan teman sekelas kuliahnya Robert Warren Miller. Grup ini memelopori konsep belanja bebas bea di bandara.
Feeney dikenal sebagai orang yang sangat tertutup dan hanya memberikan sedikit wawancara selama bertahun-tahun. Dia juga dikenal karena menjalani gaya hidup yang sangat hemat, tidak memiliki mobil atau rumah, dan hanya memiliki sepasang sepatu.
Dia juga merupakan panutan bagi sesama miliarder Warren Buffett. "Kekayaan memberikan kita tanggung jawab," kata Fenney seperti dikutip Guardian.
Feeney sekarang tinggal di sebuah apartemen kecil yang disewa bersama istrinya di San Fransisco.