Bisnis.com, JAKARTA - Terkadang dalam bisnis, ada sesuatu yang tidak berhasil, terlepas dari upaya terbaik yang telah dilakukan.
Ini adalah saat para pendiri memiliki pilihan: tutup toko, atau mempertimbangkan poros strategis ke arah baru.
Alasan mengapa Anda memutuskan untuk melakukan pivot sepenuhnya terserah Anda dan tim Anda, tetapi ada kekuatan dalam potensi perubahan pada strategi bisnis.
Beberapa perusahaan terbesar saat ini berasal dari perencaaan pivot bisnis yang baik.
Pivot bisnis adalah sebuah aktivitas pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri, namun tetap berpijak pada visi bisnis yang dimiliki.
Baca Juga
Perusahaan seperti Twitter, Starbucks, Instagram, dan Pinterest semuanya lahir dari rencana bisnis yang disesuaikan.
Twitter pada awalnya adalah jaringan berbagi podcast yang disebut Odeo, dan ide konsep Twitter sekarang lahir dari periode brainstorming dua pekan oleh karyawan Odeo untuk mendapatkan ide-ide baru.
Sebelum menjadi toko yang sangat dicintai, Starbucks hanya menjual pembuat espresso dan biji kopi. Howard Schultz kemudian memutar bisnis ke arah kedai kopi bergaya Eropa di mana orang dapat menikmati kopi langsung dari kafe.
Adapun, Instagram dimulai sebagai aplikasi check-in dengan fungsionalitas foto hingga beralih ke hanya satu fitur utama: berbagi gambar.
Dan Pinterest pada awalnya adalah cara bagi pembeli online untuk mengikuti pengecer favorit mereka dan "menyematkan" item baru.
"Bisnis harus siap untuk berputar setiap saat. Bahkan dalam industri teknologi, perubahan zaman yang cepat membuktikan bahwa produk yang tampaknya solid hanya dapat menjadi pelopor waktu yang terbatas. Perusahaan yang secara konsisten menyusun strategi solusi baru dan inovatif adalah mereka yang unggul," seperti dikutip melalui Entrepreneur, Rabu (23/9).
Menyusun ulang pivot atau poros bisnis mungkin bermanfaat. Anggap saja itu bukan sebagai tanda bahwa Anda sebelumnya gagal, melainkan sebagai awal baru dalam bisnis Anda.
Sebuah poros menempatkan Anda lebih unggul untuk memulai dengan ide lain juga; Anda mempelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak untuk industri dan target pelanggan, dan mencoba lagi ke arah yang baru mungkin akan membuka keajaiban yang dibutuhkan perusahaan Anda untuk berhasil.