Bisnis.com, JAKARTA - Aksi boikot produk buatan Prancis ramai di Indonesia termasuk di media sosial.
Boikot itu juga memengaruhi produk Danone yang ikut-kutan diboikot.
Menanggapi hal itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan pihaknya akan terus beroperasi dengan tetap menyediakan produk-produk yang sejak awal memang lahir, dibesarkan dan tetap diproduksi di Indonesia.
"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," kata Arif dalam keterangan tertulisnya.
Arif menyebut berbagai produknya sudah lama dikembangkan dan diproduksi oleh tenaga kerja di Indonesia. Sehingga dirinya yakin produknya sudah sangat dipercaya di Indonesia.
Terkait dampak perusahaan adanya seruan boikot terhadap produk Prancis, menurutnya yang paling terdampak pertama saat ini adalah pedagang kecil yang menjual produk secara eceran.
"Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas COVID, lalu kemudian muncul hal seperti ini. Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan," ungkapnya.
Dia memaparkan, susu anak SGM lahir di tahun 1965 pada saat suasana politik diwarnai oleh ketegangan domestik dan persaingan politik global, sementara ekonomi Indonesia dalam suasana krisis ditandai oleh inflasi yang tinggi.
Formula susu SGM pertama kali dibuat oleh tiga orang Professor dari Fakultas Kedokteran UI dipimpin oleh Profesor Palenkahu dan seorang ahli gizi dari RS Ciptomangunkoesumo. SGM diproduksi secara massal di Pabrik Sarihusada Yogyakarta sejak 1968. Dalam sejarahnya perusahaan Sarihusada berganti ganti kepemilikan namun produk SGM tetap dan terus diproduksi di Pabrik Yogya dan sejak tahun 1997 diproduksi juga di Pabrik Prambanan. Dalam sejarahnya, susu SGM merupakan pelopor susu anak di Indonesia dan hingga saat ini terus menjalankan misinya menjadi susu anak yang dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Sementata itu, produk AQUA juga merupakan salah satu ikon produk nasional, karena menjadi pionir produk air minum dalam kemasan. Lahir di tahun 1973, AQUA diproduksi pertama di Pabrik yang berlokasi di Bekasi yang masih beroperasi hingga saat ini. Almarhum Tirto Utomo, seorang pengusaha nasional, merupakan pemilik pertama dan orang pertama yang memperkenalkan AQUA pada konsumen Indonesia.
Tahun 1983, AQUA memperkenalkan air minum dalam kemasan galon yang bisa diisi ulang di Pabrik. Kini AQUA diproduksi di 20 Pabrik di Indonesia berlokasi dari Brastagi hingga Minahasa Utara.