Bisnis.com, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat beberapa tahun terakhir, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini memberikan berkah tersendiri bagi para pelaku usaha yang menawarkan berbagai produk yang mendukung hidup sehat tersebut.
Salah satunya Its Buah, brand minuman yang mengusung konsep cold pressed juice yaitu jus yang diproses dengan menggunakan tekanan hidrolik untuk mendapatkan ekstraksi maksimal dari buah dan sayuran segar, yang dikemas dalam botol berukuran 350 ml.
Berbeda dengan jus buah pada umumnya, cold pressed juice ini disajikan lebih segar tanpa ada tambahan gula, air dan pengawet, serta lebih kaya akan nutrisi karena diproduksi dari beberapa jenis buah dan sayuran segar.
Its Buah sendiri didirikan oleh Hamzah Pasaoran Sinaga pada 2012 lalu. Mulanya, Its Buah mengusung konsep cafe buah yang menjual berbagai jus buah segar lokal dengan membuat kios di Apartemen Kalibata City.
Modal awalnya kala itu sekita Rp20 juta yang digunakan untuk sewa tempat, membeli peralatan, dan bahan buah-buahan.
“Sebelumnya saya sempat menjadi supplier buah ke supermarket. Lalu saya berpikir kalau hanya menjual buahnya saja maka tidak ada nilai lebih maka saya berpikir bagaimana agar menaikan nilai jual sehingga berpikirlah untuk membuka cafe buah,” terang pria kelahiran 30 Maret 1983 ini.
Baca Juga
Saking bersemangatnya, di tahun pertama Hamzah terlalu cepat ekspansi dengan mengajak beberapa mitra untuk membuka cabang Cafe Buah Its Buah.
Padahal saat itu dirinya belum menguasai bisnis, mengelola orang, marketing, dan lain sebagainya.
“Tahun pertama itu gerai Its Buah langsung buka hampir enam cabang, tapi di tahun yang sama juga kita langsung tutup lagi dan kembali hanya tinggal satu. Ya itu karena kesalahan saya yang terlalu cepat ekspansi tetapi belum menguasai bisnisnya,” ujar pria lulusan Teknik Elektro ITB ini.
Kejadian tesebut ternyata cukup mempengaruhi cash flow perusahaan dan membuatnya cukup lama untuk bisa recovery. Hingga akhirnya, dalam tiga tahun terakhi ini, dia mulai mempelajari strategi digital marketing dengan fokus menggarap pasar secara online tanpa harus membuka cabang untuk ekspansi.
Strategi tersebut ternyata cukup membuahkan hasil. Perlahan tapi pasti Its Buah mulai merambah ke penjualan digital. Omzet secara digital pun kian lama kian bertumbuh bahkan jauh melampaui penjualan secaa konvensional.
“Saya memang cukup intensiv mempelajari cara digital marketing dengan mengikuti berbagai workshop dan pelatihan baik yang free maupun yang harus bayar mahal karena memang hasil yang didapatkan sesuai dengan ilmunya,” tutur pria yang akrab disapa Hapasi ini.
Saat masuk dalam dunia digital, produk Its Buah yang ditawarkan memang berbeda dengan yang dijual secara konvensional karena produknya lebih premium yakni cold pressed juice yang terdiri dari 6 varian rasa dengan campuran buah dan sayur.
Adapun untuk kisaran harga per 1 botol Cold Pressed Juice tersebut dibanderol seharga Rp65.000. Namun, dalam strategi pemasarannya, Hapasi tidak hanya fokus menjual satu botol saja, dia lantas menawarkan paket detoks yang bisa dijadikan sebagai produk diet sehat alami.
Tawarkan Paket Detoks
Dalam satu paket detoks tersebut terdapat 21 botol cold pressed juice yang dapat dikonsumsi selama 3 hari, dimana setiap harinya harus mengonsumsi 7 botol. “Harga untuk paket detoks ini kitar jual Rp1,25 juta, dan ini jadi yang paling banyak penjualannya dan bisa diterima masyarakat,” tuturnya.
Memang harga yang dibanderol untuk cold pressed juice ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan jus biasa. Namun, dengan strategi digital marketing yang tepat maka penjualannya pun bisa tepat sasaran dan langsung diterima oleh konsumen.
“Segmen pasar utama kita adalah wanita usia 35 tahun ke atas yang memiliki kemampuan daya beli tinggi (kelas A) dan yang peduli akan penampilan dan pola hidup sehat alami. Biasanya segmen ini lebih mementingkan value suatu produk daripada harga, dan ini yang kami sasar,” terangnya.
Diakui olehnya bahwa saat ini sudah cukup banyak pelaku usaha yang juga memproduksi cold pressed juice seperti halnya Its Buah apalagi di tengah tren hidup sehat yang kini sedang menanjak sehingga peluangnya pun masih cukup besar.
Hapasi sendiri tidak memandang produsen lain sebagai kompetitor justru menjadi partner yang mendukung gaya hidup sehat.
Saat ini Its Buah mampu menjual sekitar 300 hingga 500 botol sehari. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan dengan masa-masa awal pertama masuk dunia digital pada 2017 lalu yang hanya sekitar 50 botol hingga 100 botol per hari.
Adapun dari sisi keuntungan, Its Buah yang menjual produk premium ini bisa membukukan profit hingga 70%. Jauh lebih besar dibandingkan dengan penjualan secaa toko konvensional yang hanya mencatat keuntungan sekitar 30%.
“Target kami pada 2021 ini bisa menjual hingga 1000 botol perhari dengan kapasitas produksi bisa mencapai 2000 hingga 3000 per hari. Strategi paling utamanya nambah tim, digital development juga akan lebih difokuskan karena secara jangka panjang pada 2025 target kita bisa jual 2 juta botol per tahun,” terangnya.
Untuk mencapai target tersebut, saat ini pihaknya juga tengah melakukan pendekatan dengan angle investor atau venture capital untuk mendapatkan pendanaan tahap awal sekitar Rp1,5 miliar. Hapasi optimistis bisa mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan usahanya.
Pasalnya, bisnis yang dijalankannya saat ini terus bertumbuh secara organik, managemen perusahaan pun telah terbentuk. Apalagi saat ini dirinya juga telah bergabung sebagai anggota dari startup inkubator