Bisnis.com, JAKARTA - PT Phapros Tbk meraih penghargaan untuk Kategori Strategi Bertahan dan Tumbuh pada Anugerah BUMN 2021. Dua kunci disebut menjadi strategi perusahaan farmasi tersebut meraih kinerja positif. Apa saja?
Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko menilai strategi efisiensi dan memaksimalkan digitalisasi di segala lini bisnis operasional dan pendukung menjadi salah satu kunci perseroan dapat bertahan dan tetap tumbuh saat pandemi.
"Pandemi ini berdampak kepada seluruh industri, tak terkecuali farmasi. Namun, kami tetap mampu menyusun strategi baru untuk tetap tumbuh," ujar Hadi seperti dikutip Antara, Sabtu (10/4/2021).
Di bidang pemasaran, strategi yang dilakukan perseroan adalah dengan melakukan pergeseran portofolio produk dari yang semula mengandalkan sektor perjalanan dengan produk andalannya, Antimo, menjadi lebih fokus ke produk multivitamin dan produk lain yang terkait dengan Covid-19.
Selain itu, Phapros juga mengoptimalisasi semua kanal yang bisa digunakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kinerja di tengah pandemi.
"Salah satunya adalah sinergi dengan induk perusahaan yaitu PT Kimia Farma Tbk. Apotek Kimia Farma yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak kinerja serta pengembangan produk-produk terkait Covid-19 baik produk promotif, preventif, dan kuratif untuk mengisi pipeline produk," kata Hadi.
Baca Juga
Atas kinerjanya tersebut, emiten berkode saham PEHA itu meraih penghargaan untuk Kategori Strategi Bertahan dan Tumbuh pada Anugerah BUMN 2021.
Mengusung tema Strategi dan Transformasi di Tengah Pandemi, Anugerah BUMN kali ini ditujukan untuk mengapresiasi kontribusi BUMN yang telah menunjukkan kiprah transformasi dan strategi unggul untuk bertahan di masa pandemi.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Phapros berdasarkan hasil penilaian independen para dewan juri yang menjadi pakar di bidangnya diantaranya Menteri BUMN pertama dan Dewan Pakar BUMN Track Tanri Abeng, pengamat ekonomi senior Indef Enny Sri Hartati, Pemimpin Umum BUMN Track Ahmed Kurnia, serta CEO Nielsen Indonesia 2014-2020, dan Chairman BUMN Track Consulting Agus Nurudin.
Ketua Dewan Juri Anugerah BUMN Tanri Abeng menyatakan bahwa penilaian Anugerah BUMN itu terbuka untuk semua BUMN, anak usaha BUMN, serta BUMN yang sudah go public.
"Meski proses penilaian dilakukan secara daring, kriterianya tetap sama. Kami tetap melihat bagaimana strategi dan kinerja perusahaan untuk tetap bertahan dan tumbuh di tengah pandemic Covid-19," ujar Tanri Abeng.