Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk ITB Umur 15 Tahun, Kini Syarif Rousyan Fikri Jadi CEO Pahamify

Syarif Rousyan Fikri pada 2007 menjadi remaja berusia 15 tahun yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Kini, di usianya yang ke 29 tahun Fikri sudah menjadi CEO dan co-founder dari aplikasi belajar online Pahamify.
Syarif Rousyan Fikri, CEO Pahamify. Saat ini aplikasi Pahamify telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. /Pahamify
Syarif Rousyan Fikri, CEO Pahamify. Saat ini aplikasi Pahamify telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. /Pahamify

Bisnis.com, JAKARTA — Syarif Rousyan Fikri pada 2007 menjadi remaja berusia 15 tahun yang berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Kini, di usianya yang ke 29 tahun Fikri sudah menjadi CEO dan co-founder dari aplikasi belajar online Pahamify.

Setelah lulus dari ITB pada 2012, pria asal Yogjakarta tersebut mengatakan apabila dirinya melanjukan kuliah S3 di Nanyang Technological University, Singapura.

Namun ia memutuskan untuk berhenti di tengah jalan sebelum mendapatkan gelar PhD-nya. Keputusan tersebut diambilnya untuk mendedikasikan waktu pada kanal Youtube edukasinya.

“Setelah sekitar 4 tahun menjalani kuliah, akhirnya saya memberikan surat pengunduran diri kepada kampus saya karena saya lebih suka praktik daripada teori. Meskipun latar belakang saya peneliti, namun saya memiliki minat dalam masalah pendidikan,” ungkapnya pada acara ShopeePay Talk: Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis, Jumat (20/5/2021)

Ia bercita-cita menyebarkan kenikmatan belajar kepada generasi muda melauli kanal Youtube edukasinya yang diberi nama saluran bernama Hujan Tanda Tanya (Hutata).

Pada 2016, Hutata menjadi saluran konten edukasi yang dikembangkannya bersama rekannya, Mohammad Iksan. Keduanya rutin mengisi konten yang melatih keterampilan dan membantu belajar bagi para pelajar.

Karena peminat kanal Youtube Hutata meningkat, akhirnya pada 2018 Fikri mendirikan ed-tech startup yang kini dikenal Pahamify.

Pahamify diciptakan untuk membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan mudah di akses oleh seluruh pelajar indonesia. Konten yang disajikan bertujuan untuk mendukung pelajaran sekolah dalam bentuk permainan atau vidio.

Dan di era teknologi ini Fikri mengatakan bila sangat membantu untuk mengembangkan Pahamify. Meksipun teknologi berperan penting dalam membantu pendidikan, namun bukan berarti permasalahan pendidikan di Indonesia tuntas begitu saja dengan teknologi.

“Peran teknologi saat ini tidak serta merta membuat permasalah pendidikan di Indonesia kelar begitu saja. Bahkan, teknologi baru mencuat dan diakui kemampuannya saat pandemi ini. Namun teknologi dapat memetakan permasalah yang dialami para pelajar untuk dicari formula yang tepat dalam mengatasinya. Maka dari itu Pahamify memanfaatkan teknologi untuk membantu keresahan tersebut,” tambah Fikri.

Menurutnya, memahami keresahan yang ada di masyarakat bisa menjadi cara untuk menumbuhkan ide Startup apa yang akan dirintis.

Jika sudah menemukan permasalah tersebut, cari apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasinya. Dengan begitu pasar berani mengeluarkan dana untuk solusi tersebut.

Saat ini aplikasi Pahamify telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. “Dalam mendirikan bisnis apapun pasti ada tantangannya. Begitu pula pada sektor edukasi. Namun mulai dulu saja, jangan tidak percaya diri dan takut gagal. Dan belajarlah dengan cepat,” tutup Fikri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper