Bisnis.com, JAKARTA - Business Network International (BNI) meluncurkan BNI Amplify Chapter di Jakarta untuk mendorong pertumbuhan bisnis UKM agar memiliki network luas di tingkat nasional maupun internasional.
Peluncuran ini dihadiri Support Director Consultant BNI Setio Priyono, dan Launch Director Consultant Grace Hakim, dan 200 orang pebisnis antara lain tamu undangan, member BNI dari chapter lain di Jakarta dan Bandung, juga member BNI luar negeri.
BNI merupakan organisasi bisnis referal terbesar di dunia yang sudah berusia 36 tahun (sejak 1985) dengan lebih dari 10.000 Chapter BNI di seluruh dunia dengan total member lebih dari 300.000 orang.
Dengan peluncuran Amplify Chapter ini, maka selama tahun 2021 telah diluncurkan tiga chapter, yaitu Grow Chapter di Jakarta Barat pada 21 Januari 2021 dengan total member sampai sekarang 63 pelaku usaha, Rise Chapter di Bandung pada 5 Oktober 2021 dengan total member sampai sekarang 47 pelaku usaha, dan Amplify Chapter juga di Jakarta Barat dengan jumlah member sampai peluncuran ini 40 pengusaha.
“Dengan peluncuran BNI Chapter Amplify ini kita ingin mendorong peningkatan ekonomi dan bisnis UKM yang menjadi anggota kita sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional saat pandemi Covid-19 ini,” kata Grace Hakim, Launch Director Consultant BNI dalam keterangan tertulis kepada Bisnis, Jumat (5/11/2021).
Menurut Grace Hakim, Amplify Chapter mulai dirintis awal bulan Juli 2021, dan dari 40 anggota yang terdaftar antara lain memiliki sektor bisnis real estate, investment, health and beauty, business services, dan trades. Ini adalah kelompok besar bisnis yang ada di dalam Chapter Amplify, dimana tiap kelompok ini di dalamnya masuk berbagai jenis usaha. Seperti real estare, usaha yang masuk dalam kelompok real estate adalah, agen penjualan, kontraktor, interior design, dan lainnya.
Business Network International (BNI) Amplify Chapter memiliki pengurus yang merupakan para pengusaha muda yaitu Presiden Chapter Amplify Aadhistya Handy Christyanto, Wakil Presiden Violison Martheo, dan Secretary & Treasurer Arman Lie.
Ketentuan yang berlaku di BNI, dalam satu chapter hanya boleh terdaftar satu jenis usaha atau profesi tertentu, sehingga dalam satu chapter tidak terjadi duplikasi untuk menghindari persaingan diantara sesama anggota dalam satu chapter. Setiap member ini aktif memberikan referal bisnis kepada member lain.
Hal inilah yang menjadi kekuatan organisasi ini yang sudah menghasilkan nilai transaksi sebesar $ 16,7 miliar (USD) melalui bisnis referal di seluruh dunia, dan setiap anggota didukung oleh tim global yang memberikan pelatihan, struktur, dan teknologi yang dibutuhkan untuk sukses.
Sementara Support Director Consultant BNI Setio Priyono menjelaskan, Business Network International (BNI) menciptakan suatu lingkungan yang membuat para anggota yang merupakan para pebisnis aktif mendapatkan bisnis dari referal atau rujukan anggota BNI lainnya. Dikatakan, referal yang bagus memiliki etiknya sendiri, bukan hanya asal menyampaikan info tapi mempertemukan sampai jadi.
“Setiap minggu masing-masing member minimal harus memberikan satu referral kepada member lain. Di Jepang ada bisnis penjahit yang 80 persen bisnisnya dari anggota BNI. Itu hanya contoh saja bagaimana kekuatan referal itu terjadi di BNI,” ujar Setio Priyono.
Apalagi sekarang dunia usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia ditantang untuk banyak melakukan ekspor atau berhubungan bisnis dengan internasional.
“Jadi kita di BNI ini membantu pemerintah untuk membentuk jaringan UKM Indonesia memiliki partner bisnis di luar negeri dengan jaringan yang dimiliki BNI di 74 negara. Tinggal masuk jadi anggota, maka nanti UKM kita tinggal masuk ke sistem yang kita bangun dan langsung punya Partner bisnis di luar negeri, sesuai dengan tagline BNI – Local Business, Global Network,” sambungnya.
Pentingnya organisasi seperti BNI karena pemasaran membutuhkan investasi besar, yang biasanya dilakukan melalui tiga cara, yaitu penjualan langsung dengan tenaga penjualan, dengan memasang iklan, baik di social media, di media elektronik dan lain, dan yang terakhir adalah melalui referral.
Dari ketiga metode ini, yang paling murah dan efektif saat ini adalah referral, sedangkan metode lainnya membutuhkan biaya yang besar dan kurang efektif, terutama iklan. Karena harus dengan anggaran iklan yang besar agar suaranya bisa terdengar.
“Jadi di BNI itu kita punya value yang kita sebut givers gain, bukan hanya mendapat referal dari orang lain, tapi kita harus membantu orang lain dulu baru bisa sukses. Itu sebabnya tidak semua pengusaha yang bisa masuk BNI, karena selain hanya menerima anggota dari satu jenis bisnis, juga pengusaha yang mempunyai jiwa dan semangat untuk berbagi sesuai dengan value givers gain, dan usahanya juga harus mapan, minimal di atas 3 tahun."
“Meskipun BNI itu terbuka namun tidak semua bisa masuk BNI, misalnya untuk bisnis asuransi hanya bisa diterima satu saja, hal ini agar tidak terjadi persaingan di dalam. Kemudian usaha harus mapan sebab kita tidak mau mereferensikan usaha yang mengecewakan produk maupun layanannya,” ucap Setio Priyono.