Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Pengembangan Bisnis Pendiri Depo Bangunan Kambiyanto Kettin, di Masa Pandemi

Depo Bangunan akan memasuki status listing sebagai perusahaan yang menjadi milik publik. Depo Bangunan juga akan menambah toko offlinenya terutama sempat terhalang karena pandemi.
Kambiyanto Kettin/istimewa
Kambiyanto Kettin/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Depo bangunan telah berfokus pada industri ritel bahan bangunan selama 21 tahun. Depo Bangunan memulai dari tahun 1996 hingga memiliki berbagai gerai di saat ini.

Depo bangunan sendiri telah memiliki 9 gerai yakni di Jakarta, Serpong, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung dan menghadirkan 97.000 produk pilihan atau SKU dengan 1.500 merek berbeda baik yang lokal maupun impor dari mancanegara.

Selain itu, bagaimana strategi Depo Bangunan terutama dalam mengembangkan bisnisnya di masa pandemi?

Pengembangan usaha sendiri dilakukan dengan menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial, menambah produk house brand dan mengembangkan online channel.

PT Caturkarda Depo Bangunan memiliki target untuk membuka tiga gerai baru dengan standar ukuran toko kurang lebih 4.000 m2 setiap tahunnya. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan perkembangan kondisi pandemi dan mitigasi risiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Depo Bangunan sendiri dalam periode 2022 memiliki target pertumbuhan penjualan perseroan sebesar 12 persen, yang ditopang dengan beroperasinya gerai-gerai baru Depo Bangunan.

Selain strategi dalam menambah toko offline, Depo Bangunan juga akan memberikan layanan layanan belanja melalui online dengan Whatsapp terutama di masa pandemi Covid-19 pada saat ini.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan para pelanggan dan lebih fleksibel. Proses pembayaran juga akan dilakukan dengan cepat dan aman. Hal ini juga dianggap akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Depo Bangunan sendiri dapat terbangun dari Kambiyanto Kettin selaku pendiri, dimana menawarkan berbelanja tanpa berkeliling atau berpindah dari satu toko ke toko lainnya, untuk mendapatkan bahan bangunan yang mereka butuhkan.

"Dengan pengalaman pasar bahan bangunan Indonesia sejak 1975 inilah, yang membuat saya bertekad untuk menghadirkannya di Indonesia" ucap Kambiyanto Kettin dalam keterangannya.

Depo Bangunan pertama yang juga Supermarket Khusus Bahan Bangunan Pertama di Indonesia mulai beroperasi pada 5 Oktober 1996 di Jakarta Timur.

Setelah melewati tahun 1998, Depo Bangunan mulai bangkit dengan membangun dan membuka gerai keduanya di Alam Sutera Serpong Tangerang Selatan.

Kemudian, mulai dari tahun 2003 hingga 2019, Depo Bangunan mulai menambah toko di berbagai daerah hingga pada tahun 2019 telah membuka toko offlinenya di Bandar Lampung.

Depo Bangunan dimiliki oleh 4 (empat) shareholder, Yakni Kambiyanto Kettin sebagai Pendiri, Johnny Liyanto, PT Buanatata Adisentosa dan PT Tancorp Surya Sukses.

Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi Depo Bangunan sendiri. Namun walaupun mengalami situasi yang kurang menguntungkan, manajemen tetap mempersiapkan rencana pengembangan Depo Bangunan yang lebih besar yakni Go Public.

Kini, Depo Bangunan akan memasuki status listing sebagai perusahaan yang menjadi milik publik. Depo Bangunan juga akan menambah toko offlinenya terutama sempat terhalang karena pandemi.

"2021 ini juga Depo Bangunan segera membuka gerainya yang ke-10 di Jember yang sempat tertunda karena Pandemi. Dan akan disusul di awal tahun 2022 gerai ke-11 di Pondok Gede Bekasi, Kami juga sudah memiliki lahan untuk gerai ke-12 di Rungkut Surabaya yang segera dibangun di 2022" ucap Kambiyanto Kettin.

Depo Bangunan akan memakai pendekatan train the trainer dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia. Depo Bangunan akan melakukan promosi jabatan internal dan merekrut talent lainnya.

Depo Bangunan sendiri menyatakan bahwa dalam hal penggajian, Depo selalu mengikuti bahkan melebihi UMR di berbagai gerai dan memberikan bonus tahunan kepada karyawan berprestasi di semua jenjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper