Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi digital saat ini semakin mempermudah pelaku usaha untuk memulai bisnis. Bahkan hanya dari rumah saja, mereka bisa meraup omzet hingga puluhan juta per bulan.
Ini pula yang dirasakan oleh artis dan mantan penyanyi cilik Chikita Meidy yang sukses mengembangkan bisnis produk kecantikan (skincare) sambil mengurus keluarga dan sang buah hati di rumah.
Ibu satu anak ini sebetulnya sudah 15 tahun menggeluti dunia bisnis skincare yang dimulai dengan menjadi seorang reseller di marketplace hingga akhirnya dia berani mengembangkan brand sendiri di bawah bendera usaha Chikita Cosmedic Cream (CCC).
Menurutnya, seorang yang ingin memulai usaha jangan takut tidak memiliki modal. Sebab, saat ini banyak bisnis yang bisa mulai dilakukan tanpa modal besar salah satunya dengan menjadi reseller atau bekerjasama dengan produsen.
“Selain itu konsisten mesti dijaga, tidak mudah menyerah serta bergaul dengan komunitas-komunitas di sosial media untuk mengetahui perkembangan di dunia pemasaran digital," ujarnya.
Bahkan saat ini Chikita mengaku dapat mengantongi omzet sekitar Rp80 juta hingga Rp200 juta hanya dengan menjalankan usaha rumahan sambil mengurus rumah tangga.
Baca Juga
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, ekonomi digital Indonesia memang telah berkembang sangat pesat dan telah mencapai US$70 miliar, dengan e-commerce sebagai pendorong utama.
"Pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai US$146 miliar, ini menjadi momentum untuk bangkit dari keterpurukan dampak pandemi Covid-19,” ujarnya dalam acara "Digitalisasi UMKM Menembus Batas Pemasaran" yang diikuti ratusan UMKM dari berbagai produk.
Tak heran bila makin banyak ibu rumah tangga yang sukses memulai bisnis dari rumah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Meski demikian, Profesor Marsudi Kisworo mengingatkan para pelaku usaha yang memanfaatkan penggunaan aplikasi digital perlu memiliki proteksi diri untuk menghindarkan pencurian data dan antisipasi aksi hacker. Sebab, dunia digital itu global dan tidak terbatas ruang, mesti bisa menjaga databasenya.
"Kode OTP, KTP dan data pribadi lainnya jangan mudah diberikan pihak lain sembarangan. Pilihlah marketplace terpercaya dan terbukti kredibilitasnya, banyak membaca dan belajar referensi dari pihak yang terpercaya. Hal ini untuk menjaga UMKM bisa nyaman terjun ke digital, jangan sampai malah menjadi bencana usaha," ungkapnya.
Dia mencontohkan untuk akun di marketplace atau sosmed sebaiknya langsung dipegang pemilik UMKM, jangan diserahkan pegawai yang beresiko suatu saat berhenti atau bisa berbuat jahat kedepan.
I Nyoman Adhiarna, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo mengatakan saat ini tantangan terbesar adalah merubah mindset generasi tua untuk bisa menerima dan belajar pemasaran digital, untuk itu pihaknya terus menerus tanpa lelah memberikan bimbingan, terutama program active selling.
"Selain itu juga, tidak semua daerah di Indonesia terkoneksi internet, saya menghimbau untuk daerah yang belum terkoneksi untuk fokus diproduksi dan mencari partner pemasaran daerah yang sudah terkoneksi. Saat ini pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur internet di pelosok Indonesia," ujarnya.