Bisnis.com, JAKARTA -- Kuliner menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dalam berbagai kondisi apapun, termasuk dalam masa pandemi Covid-19. Sebab, bagaimanapun makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat.
Meski demikian, agar bisnisnya dapat tetap bertahan dan terus berkembang para pelaku usaha harus mampu adaptif dan melakukan berbagai inovasi termasuk salah satunya dengan mengubah model bisnis menjadi daring untuk menghemat biaya operasional.
Apalagi hadirnya berbagai macam aplikasi layanan pesan antar makanan kian memudahkan pembeli maupun pelaku usaha melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung di tengah pembatasan sosial yang ditetapkan oleh pemerintah.
Nilam Sari, Founder Kebab Baba Rafi Indonesia mengakui selama masa pandemi ini banyak tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha, untuk itulah pihaknya harus mampu adaptif dalam kondisi ini,
Misalnya dengan memanfaatkan penjualan melalui sistem cloud kitchen atau ghost kitchen. Selain lebih mudah dan efisien, bisnis cloud kitchen ini pun lebih aman dijalankan saat pandemi karena mengusung konsep penjualan online sehingga meminimalisir kontak dan hanya melayani pembelian secara delivery.
Biaya investasi juga lebih kecil karena tidak harus menyewa tempat dan bisa dijalankan dari rumah termasuk biaya operasional yang rendah karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga bisnis yang dijalankan bisa lebih survive.
Baca Juga
“Sebetulnya konsep cloud kitchen ini sudah kami terapkan pada 2019 sebelum pandemi tetapi makin menjanjikan di saat pandemi ini karena tren masyarakat yang saat ini suka membeli makanan secara online,” ujarnya.
Selain melalui cloud kitchen, inovasi lain yang dilakukan oleh pelaku usaha kuliner adalah dengan menghadirkan menu makanan beku atau frozen food.
Kebab Baba Rafi pun termasuk yang melakukan inovasi dengan menyediakan frozen food mengingat banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah dan memilih untuk menyetok makanan beku sehingga lebih praktis dan tahan lama.
Apalagi saat ini sudah banyak marketplace maupun platform pesan antar yang mengakomodir penjualan frozen food sehingga produk tersebut bisa sampai di tangan konsumen kurang dari 24 jam.
Pelaku usaha lainnya yang juga mengandalkan penjualan secara frozen food adalah Lucky Andreono, pemenang Masterchef Indonesia Season 1. Lucky memulai bisnisnya pada masa pandemi dengan membuat olahan smoked chicken yang dibekukan atau frozen food.
“Sejauh ini bisnis saya aman-aman saja dan pertumbuhannya bagus sekali karena jualannya dalam bentuk frozen. Jadi smoked chicken yang saya buat di vakum kemudian dimasukkan ke dalam freezer dan di-frozen,” ujarnya.
Bisnis ini sendiri bermula sejak 4 bulan lalu ketika ada salah seorang temannya yang mencari supplier untuk menu smoked chicken di restorannya karena harga di tingkat supplier yang terus meningkat.
Dari situ lalu dia pun mulai menjual paket smoked chicken hasil kreasinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan temannya tersebut tetapi juga untuk dipasarkan secara luas dengan memanfaatkan penjualan secara online, membuka outlet, dan menjalin kerjasama dengan bisnis F&B lainnya.
“Ke depan saya akan mengeluarkan inovasi menu-menu lainnya seperti abon dan smoked fish,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite Irwan S Widjaja dan Pengembangan UKM Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Irwan S Widjaja mengatakan bahwa inovasi sangat penting sebagai kunci strategi bertahan di masa pandemi ini.
Inovasi tersebut terutama dengan membuat sesuatu yang dibutuhkan konsumen dengan cara memperhatikan kebiasaan atau tren gaya hidup masyarakat. Misalnya saja dalam kondisi pandemi ini konsumen lebih sadar memilih makanan yang sehat sehingga bisnis healthy food atau makanan sehat bisa menjadi pilihan inovasi.
“Orang mulai banyak di rumah dan jarang keluar karena takut artinya produsen mulai memperhatikan menu makanan sehat jadi pelaku usaha bisa mencoba untuk membidik ke sana,” ujarnya.
Selain itu, menu makanan beku dan siap saji juga dinilai bisa memberi keuntungan dan diminati oleh masyarakat termasuk juga restoran di hotel sehingga penjualannya pun bisa dilakukan dalam skala besar.