Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asa UMKM Merengkuh Digitalisasi, Apa yang Mereka Butuhkan?

Pia (37) dan Indah (28) merupakan sebagian kecil pelaku UMKM dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang berharap dapat menarik keuntungan dari era digitalisasi.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Pemberdayaan UMKM

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah berharap masyarakat Mandalika dapat memanfaatkan program pinjaman dari IOH dan betul-betul terbantu dengan hadirnya program tersebut.

Adapun program pemberdayaan komunitas yang berkelanjutan di Mandalika ini akan berlangsung selama enam bulan ke depan dengan menargetkan ratusan penerima manfaat.

Selain memberikan bantuan modal kepada usaha masyarakat setempat melalui UCan dan Bima Kredit, IOH juga memberikan pelatihan terkait literasi digital dan keuangan yang turut mencakup wawasan mengenai cara memanfaatkan pinjaman digital dengan baik. 

Mendukung pemberdayaan dan aktivitas komunitas secara menyeluruh, IOH juga berupaya melakukan peningkatan jaringan di kawasan Mandalika dengan mempersiapkan kapasitas layanan data hingga 1,5 Gbps serta melakukan optimalisasi pada sites setempat termasuk mengoperasikan Mobile BTS (MBTS) dengan multi-operator core network (MOCN) untuk pengalaman komunikasi terbaik di kawasan tersebut.

Sementara itu SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang berharap program bantuan modal dari platform pinjaman digital perusahaan di Mandalika ini bisa menjadi pilot project yang bisa direplikasikan di kawasan lain.

Dia menuturkan, program pemberdayaan ini dikhususkan untuk masyarakat yang baru merintis usaha. Selain membantu dari segi modal, manajemen juga akan memberikan pelatihan terkait literasi digital dan keuangan untuk menambah wawasan mengenai cara memanfaatkan pinjaman digital dengan baik. 

Menurut Steve, dalam membangun sebuah ekosistem, yang dibutuhkan bukan cuma modal dan produk yang handal tetapi juga pendampingan sehingga ada pemberdayaan dari bantuan dan program yang diberikan.

"Nah ini yang dibikin oleh Indosat. Program tanggung jawab sosial perusahaan [CSR] kami adalah dalam bentuk pemberdayaan. Jadinya nggak cuma ngasih modal tapi ada pemberdayaannya selama enam bulan supaya modal yang tadi bisa dimaksimalkan lebih produktif," imbuhnya.

Sama halnya dengan IOH, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) juga berupaya memberdayakan masyarakat lewat sejumlah inovasi digital.

Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengaku salah satu inovasi terbaru yang dijalankan adalah program Desa Digital Nusantara (DDN) yang merupakan salah satu program keberlanjutan (sustainability) dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di era digital. 

Melalui Program DDN, sambung Ayu, perusahaan berupaya untuk lebih memaksimalkan lagi usaha-usaha pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital. 

"Implementasi program tersebut sekaligus menjadi wujud dukungan kepada upaya pemerintah mengakselerasi adopsi digital hingga ke pelosok pedesaan," ucap Ayu.

Dia menuturkan XL Axiata juga telah berinovasi dengan meluncurkan program-program sosial masyarakat berbasis digital yakni, program Laut Nusantara yang berbasis aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya nelayan untuk mencari ikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas hidup mereka.

Selanjutnya, ada Program Sisternet yang merupakan program pemberdayaan perempuan yang memfasilitasi UMKM Wanita untuk lebih melek digital dengan metode literasi digital. 

Kemudian pada segmen milenial, XL Axiata juga mempunyai program XL Future Leaders yang menunjang para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan soft skill dalam mempersiapkan diri mereka untuk menjadi pemimpin masa depan dan bersaing di global.

Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (Atsi) Syachrial Syarif mengapresiasi upaya yang dilakukan operator seluler tersebut. Pasalnya menurut dia, UMKM merupakan salah satu penggerak roda ekonomi utama Indonesia yang tentu saja diharapkan bisa membantu keluar dari tekanan pandemi Covid-19. 

"Namun perlu kita sadari bahwa literasi digital di Indonesia cukup rendah, sehingga dukungan operator seluler dalam membantu pemberdayaan UMKM patut mendapat apresiasi. Dengan demikian sedikit demi sedikit dua hal tantangan yang dihadapi, tekanan ekonomi dan literasi digital, dapat kita atasi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper