Bisnis.com, JAKARTA - Valuasi bisnis dapat digambarkan sebagai proses atau hasil dari penentuan nilai ekonomis suatu perusahaan.
Semua bisnis memiliki satu kesamaan: Tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Kerangka waktu, metode, dan harapan berbeda, tetapi tujuannya sama.
Semua penilaian bisnis adalah perkiraan. Tujuan penilaian, dan siapa yang melakukan analisis, sangat mempengaruhi hasil akhir. Bankir investasi yang menilai sebuah perusahaan untuk mengumumkannya ke publik ingin membenarkan angka setinggi mungkin, sementara akuntan yang menilai perusahaan untuk tujuan pajak ingin mencapai angka serendah mungkin.
Penilaian berbeda dengan penetapan harga. Penilaian bersifat intrinsik; itu didasarkan pada kinerja bisnis yang sebenarnya. Harga hasil dari penawaran dan permintaan; itu menggabungkan pengaruh pasar seperti keseluruhan arah harga, investor lain, dan informasi baru seperti rumor dan berita.
Pentingnya Penilaian Bisnis
Untuk pemilik yang mungkin mencari pembiayaan, mempertimbangkan penjualan, atau memperbarui rencana keuangan, berikut adalah beberapa alasan umum untuk penilaian bisnis.
Valuasi merupakan hal mendasar untuk negosiasi penjualan, pembelian, atau penggabungan bisnis. Penilaian digunakan untuk membandingkan pembelian dan pembelian untuk mitra dan pemegang saham. Pemberi pinjaman dan kreditur sering membutuhkan penilaian sebagai syarat untuk pembiayaan. Penilaian juga digunakan untuk menetapkan dan memperbarui rencana kepemilikan saham karyawan (ESOP).
Baca Juga
Penilaian menentukan kewajiban pajak harta dan hadiah dan memiliki peran penting dalam perencanaan pensiun. Penilaian pajak dan suksesi mengikuti pedoman IRS.
Penilaian juga sering menjadi pusat proses perceraian, penyelesaian perselisihan kemitraan, dan penyelesaian kerugian hukum.
Metode penilaian yang digunakan tergantung pada kondisi bisnis dan tujuan penilaian. Metode arus kas yang didiskon biasanya digunakan untuk perusahaan yang sehat yang menghasilkan keuntungan