Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Nicky Clara Dorong Perempuan dan Disabilitas Kembangkan Wirausaha Lewat SheAblepreneur

SheAblepreneur, inisiatif Alunjiva Indonesia, dukung 75 UMKM perempuan dan disabilitas dengan pelatihan bisnis untuk kembangkan usaha berdaya saing dan inklusif.
Cerita Nicky Clara Dorong Perempuan dan Disabilitas Kembangkan Wirausaha Lewat SheAblepreneur
Cerita Nicky Clara Dorong Perempuan dan Disabilitas Kembangkan Wirausaha Lewat SheAblepreneur

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak kelompok marjinal, khususnya para perempuan dan individu disabilitas, tidak berani memulai dan menjalankan bisnis UMKM karena adanya stereotip bahwa perempuan kurang fokus dalam menjalankan usaha, atau stigma bahwa individu disabilitas kurang mampu bekerja produktif.

Bahkan saat keberanian itu muncul, mayoritas bisnis perempuan, apalagi yang dimiliki oleh individu dengan disabilitas, masih sulit berkembang karena keterbatasan akses terhadap mentor, jejaring, ataupun modal.

Menyambut Hari UMKM Nasional sekaligus jelang 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia, Alunjiva Indonesia menyelenggarakan rangkaian pelatihan kewirausahaan secara offline bagi 75 UMKM perempuan dan individu disabilitas sebagai kelanjutan dari program “SheAblepreneur”.

Nicky Clara, Founder Alunjiva Indonesia menerangkan, “Program ‘SheAblepreneur’ berupaya untuk menjadi bagian dari solusi, kami ingin memberikan ruang di mana perempuan dan individu dengan disabilitas ‘diizinkan’ untuk bermimpi agar bisa bergerak lebih jauh dan membuat perubahan nyata.

Berkolaborasi dengan Komnas Disabilitas RI dan Unilever Indonesia, program ini adalah inisiatif yang dirancang untuk mendukung pelaku usaha perempuan, termasuk perempuan dengan disabilitas, agar dapat mengembangkan bisnis yang lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan berdampak sosial.

Diluncurkan bulan Juni lalu, program ini telah menerima 182 pendaftar yang berdomisili di tiga kota pelaksanaan, yaitu Tangerang, Bandung dan Yogyakarta. Setelah melalui tahap penyaringan dan wawancara, terpilih 75 UMKM perempuan dan individu disabilitas yang memenuhi syarat dan siap mendapatkan pendampingan intensif.

Bulan Juli lalu mereka telah mengikuti pelatihan online dengan empat modul utama berupa dasar pengembangan bisnis dan BMC (Bussiness Model Canvas), pemanfaatan digital dan media sosial dalam pengembangan bisnis, literasi keuangan, dan pengenalan AI.

“Melalui pelatihan online, teridentifikasi sejumlah tantangan utama yang umumnya dihadapi oleh mayoritas pelaku usaha, yaitu permasalahan dalam manajemen tim – mulai dari pembagian peran dan tanggung jawab, komunikasi internal yang belum optimal, belum maksimalnya keterlibatan anggota tim, hingga permasalahan dalam strategi pemasaran khususnya terkait cara memperkenalkan produk ke target pasar yang lebih luas, meningkatkan brand awareness, serta pemanfaatan kanal digital dan offline secara efektif.” paparnya.

Untuk membantu peserta menghadapi tantangan, digelar pelatihan tahap lanjutan secara offline dengan metode design thinking. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta mampu memahami penerapan strategi manajemen tim yang lebih terstruktur, mencakup pembagian peran, komunikasi, dan motivasi anggota; menyusun dan
menjalankan strategi pemasaran yang lebih relevan, kreatif, dan sesuai karakteristik usaha mereka; hingga mengembangkan action plan jangka pendek dan jangka panjang dalam aspek team building dan pemasaran.

Kristy Nelwan, Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, mengatakan dukungan dan keterlibatan Unilever Indonesia pada program ‘SheAblepreneur’ dilatarbelakangi misi bersama untuk menciptakan dunia usaha yang lebih adil, beragam, dan inklusif.

"Program ‘SheAblepreneur’ memberdayakan pelaku UMKM perempuan, penyandang disabilitas, dan perempuan penyandang disabilitas kelompok yang kerap menghadapi hambatan ganda atau lebih dalam mengembangkan usaha. Hal ini sejalan dengan tiga pilar ED'I kami, yaitu keadilan gender, keadilan untuk individu disabilitas, serta penghapusan diskriminasi dan stigma.” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro