Bisnis.com, JAKARTA - Geliat dan minat pecinta fashion terhadap produk brand lokal seakan terus meningkat, Hal ini dibuktikan oleh GVHI yang selalu mengalami peningkatan dalam penjualannya.
Bahkan, berkat pertumbuhannya yang signifikan GVFI berencana membuka 100 Outlet yang akan rampung pada semester kedua tahun 2023.
GVFI (dibaca Indonesia: gu · fi, atau dalam bahasa Inggris goo · fee), adalah merek pakaian modern yang terinspirasi dari musik dan gaya hidup pesisir pantai. Berawal dari gaya hidup pendirinya yang merupakan musisi yang juga gemar berselancar di waktu luangnya. Lantas, seperti apa profil bisnis GVFI ini? Simak ulasan Bisnis selengkapnya.
Profil Bisnis GVFI
Sosok di balik brand GVFI adalah Bisma Aria Nugraha, seorang musisi dari band Rocket Rockers. Sebelum menggunakan merek GVFI, awalnya akan menggunakan merek Goofy, memetik dari kata “Goofy footed player” yang memiliki arti seseorang yang menggunakan kaki kanan di depan untuk berbagai olahraga papan. Tapi kemudian, diambil merek GVFI, karena merek Goofy yang sudah ada yang mengklaim lebih dulu.
Berdiri sejak 2012, GVFI sudah dikenal di masyarakat Indonesia. Banyak surfer lokal dan mancanegara, penggiat olahraga extreme, selebritis dan influencer tanah air yang mengaku nyaman menggunakan produk GVFI di setiap kegiatannya.
Diketahui, GVFI kini berada di bawah naungan Didi Mode Corporation yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Bergerak di perusahan pakaian jadi, membuat produk yang ditawarkannya pun beragam, mulai dari penutup kepala, kaos, kemeja, jaket, tas, alas kaki, dan aksesori lainnya.
Baca Juga
Seakan ingin terus mengikuti tren fashion dan membuktikan bahwa desain produk lokal tidak kalah dengan desain produk luar, maka GVFI pun menggandeng desainer muda lokal berbakat dari Bandung dan Bali.
Berdayakan UMKM, GVFI Ciptakan 1.000 Lapangan Kerja Baru
GVFI memang selalu konsisten dalam menjaga kualitas barang-barang yang diciptakan, dengan standarisasi pengendalian mutu yang tinggi. Melalui divisi produksi, GVFI punya prinsip bahwa UMKM harus dibawa maju dengan standar kualitas dan mutu yang terjaga. “Kami tetap akan mendukung para UMKM sampai kapanpun,” ungkap Bisma.
Tak hanya itu, dengan banyaknya permintaan produk, membuat brand ini turut menggenjot pengiriman, checking, picking, packing menjadi fokus utama agar pesanan customer bisa datang dengan cepat. Saat ini GVFI bisa membuka 1.000 lapangan pekerjaan untuk para pekerja yang memproduksi pakaian. Adapun, berkat pemberdayaan UMKM, dan kualitas yang sudah terjamin, kini GVFI menjadi brand pilihan di Shopee Mall, tercatat pesanan di tiap produknya berhasil terjual hingga angka 10.000
Kolaborasi Jadi Strategi Naikkan Brand Value
Bisa berjualan di luar negeri boleh jadi impian semua produsen. Sebab itu berarti produk mereka sudah diakui seluruh dunia. Namun, sebelum masuk ke pasar internasional, nyatanya GVFI melakukan serangkaian strategi untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada setiap customer yang belanja.
Melansir dari Indie Marketfest News, salah satunya, strategi yang dilakukan oleh brand ini adalah melalui kekuatan kolaborasi berlaku untuk semua lini dan lintas sektor. Konsep menggabungkan fashion dan musik diharapkan dapat memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dan menyenangkan bagi para pelanggan GVFI.
Karena pihaknya merasa, dengan hanya hanya mengolah visual brand saja tentu hal tersebut tidaklah cukup, sebuah brand tentunya perlu menyeimbangkan keinginan konsumen dan industri, agar tercipta hubungan baik antara brand dan konsumen ke depannya.
Kolaborasi dengan musisi sidestream sampai musisi mainstream yang tengah naik daun dikenal lewat program bernama GVFI Distore Sound, yang berisikan konten live music dari musisi-musisi. Konsistensi GVFI untuk memberikan media bagi musisi-musisi lokal yang perform di channel Youtube berbuah branding yang baik untuk GVFI, sehingga menjadi produk yang top of mind bagi pelanggan.
