Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Terbaru Kemitraan Es Teh Indonesia Milik Nagita Slavina, Naik Tipis

Berikut ini adalah biaya terbaru untuk menjadi mitra Es Teh Indonesia milik Nagita Slavina.
Es Teh Indoneaia
Es Teh Indoneaia

Bisnis.com, SOLO - Ada perubahan biaya kemitraan Es Teh Indonesia yang resmi diakuisisi oleh Nagita Slavina pada Juli 2022 lalu.

Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina, resmi jadi CEO baru Es Teh Indonesia pada 14 Juli 2022.

Mengacu pada alasan tersebut, Es Teh Indonesia kini menjadi salah satu minuman kekinian yang cukup populer di semua kalangan.

Menjadikan Es Teh Indonesia sebagai pilihan untuk membuka usaha baru tampaknya akan menjadi keputusan yang baik.

Meski demikian, dilansir Bisnis.com dari laman resmi Es Teh Indonesia, ada perbedaan biaya franchise dulu dan sekarang.

Pada awal tahun 2022, biaya kemitraan Es Teh Indonesia hanya berada di angka Rp120 jutaan.

Namun saat ini, sudah naik Rp10 juta menjadi Rp130 juta. Biaya tersebut sudah termasuk lisensi dan peralatan.

Berikut ini adalah cara mendaftar menjadi mitra Es Teh Indonesia:

1. Untuk menjadi mitra Es Teh Indonesia, kamu bisa menghubungi pihak Es Teh Indonesia dengan mengirimkan email ke: [email protected] atau [email protected].

2. Selanjutnya, kamu akan diberikan formulir melaui email.

3. Langkah selanjutnya adalah survey, penandatanganan kontrak dan pembayaran.

4. Proses persiapan dan launching outlet baru Es Teh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Es Teh Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper