Bisnis.com, JAKARTA - Banyak pengusaha Indonesia yang melebarkan sayap bisnisnya ke lini bisnis bidang infrastruktur jalan tol. Mengingat, infrastruktur menjadi perhatian utama pemerintah.
Bisnis jalan tol juga menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan, karena dianggap mampu menghasilkan pendapatan yang reguler berupa recurring income, yakni pendapatan yang didapat tanpa melakukan penjualan dan sifatnya berulang.
Seperti, emiten grup konglomerasi Salim, yaitu PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), di mana perusahaannya tersebut meyakini pembelian 40 persen saham atas jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau jalan tol Syeikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Lantas siapa saja daftar pengusaha sukses di Indonesia yang memiliki bisnis jalan tol? Berikut Bisnis telah merangkum deretan pengusaha yang merajai bisnis jalan tol di Indonesia. Simak ulasannya.
Deretan Pengusaha Bisnis Jalan Tol di Indonesia
1. Jusuf Hamka
Baca Juga
Jusuf Hamka kerap dikenal sebagai bos jalan tol. Sebagai pemilik dari PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), sebuah perusahaan swasta dengan bisnis jalan tol terpanjang di Indonesia, diketahui perusahaannya ini punya peran dalam pembangunan banyak jalan tol di Indonesia, mulai dari Ir Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok dan Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit.
Lalu, jalan tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda, jalan tol Depok-Antasari-Salabenda, jalan tol Soreang-Pasir Koja (Soroja), serta jalan tol Ciliwung-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)
2. Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja merupakan pemilik Sinar Mas Land, di mana melalui anak perusahaannya, PT Trans Bumi Serbaraja, perusahaannya secara sukses memiliki ruas jalan tol Serpong-Balaraja. Tak hanya itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk, yang juga merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas Land turut sukses membangun jalan tol Jakarta-Serpong.
Melansir dari Forbes, dia dan keluarganya adalah orang terkaya ke-3 di Indonesia dengan kekayaan mencapai Rp132 triliun. Adapun, saat ini perusahaan Sinar Mas miliknya sudah memiliki beragam lini bisnis di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.
3. Anthoni Salim
Pemilik dan pendiri Salim Group ini adalah Sudono Salim. Kini, bisnis ini dipegang oleh anaknya yang bernama Anthoni Salim. Selain dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods, Salim Group pun semakin agresif melakukan ekspansi bisnis dengan membangun infrastruktur, khususnya pengembangan jalan tol.
Melalui PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META), konglomerasi ini telah mengoperasikan sejumlah ruas tol yang tersebar di Jabodetabek, dan Makassar. Bahkan, per Oktober 2022, Salim Group telah mengakusisi tol layang MBZ.
Melansir dari Forbes, kekayaan bersih yang diraup oleh Anthony Salim per Desember 2021 sebanyak 8,5 miliar USD atau setara dengan Rp125 triliun.
4. William Soerjadja
William Soerjadja adalah seorang konglomerat yang juga pendiri Astra International, perusahaan yang menaungi Grup bisnis Astra yang bergerak di bisnis infrastruktur, termasuk tol di Indonesia.
Mengutip dari Forbes, William sempat menjual sahamnya di Astra pada tahun 1992 untuk menyelamatkan Bank Summa, yang dikelola oleh seorang anggota keluarga hingga akhirnya mengakibatkan kekayaannya musnah. Namun, Edwin Soeryadjaya yang merupakan putra mendiang William Soeryadjaya membantu membangun kembali kekayaan keluarga melalui perusahaan induk Saratoga Investama Sedaya, yang dirinya dirikan pada tahun 1997.
Kemudian, melalui PT Astra Tol Nusantara yang merupakan induk perusahaan bagi lini bisnis tol, menjadi salah satu BUJT dengan tujuh jalan tol yang cukup panjang, mulai dari jalan tol Tangerang-Merak, jalan tol Cikopo-Palimanan, jalan tol Semarang-Solo, jalan tol Jombang, dan jalan tol Surabaya-Mojokerto, jalan tol Kunciran-Serpong hingga JORR I Ruas Ulujami-Kebon Jeruk
5. BUMN
Selain swasta, ada sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memegang konsesi tol terpanjang di Tanah Air, di mana kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Kuasa Pemegang Saham.
Misalnya, yang baru saja menjual salah satu ruas tolnya, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Lalu, ada PT Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya (Persero) Tbk.