Bisnis.com, JAKARTA - Taipan Eddy William Katuari diketahui sebagai pemilik Hotel The Apurva Kempinski Bali yang saat ini menjadi sorotan publik.
Sebab, hotel tersebut dijadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyambut para pemimpin negara-negara G20 dan pemimpin organisasi internasional yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Mengusung konsep desain artisanal yang mengedepankan kearifan lokal yang unik, hotel yang terletak di kawasan Badung Bali itu menawarkan berbagai fasilitas mewah serta pelayanan pribadi berbintang lima.
Bahkan, menurut Michael Henssler, Chief Operating Officer Asia, Kempinski Hotels, hotel bintang lima ini memiliki identitas dan pilar yang unik dengan menawarkan konsep “Majestic Open Air Theatre” atau teater terbuka yang megah.
Konsep ini, memungkinkan para tamu memiliki kesempatan untuk merasakan keindahan pulau Dewata sekaligus keragaman Indonesia.
Lantas, siapa siapa sebenarnya pemilik dari Hotel The Apurva Kempinski Bali ini?
Baca Juga
Diketahui, pemilik The Apurva Kempinski Bali adalah Eddy William Katuari, yang juga merupakan Presiden Direktur Wings Group.
Dia merupakan lulusan dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Setelah sepeninggalan sang ayah, yang merupakan pendiri perusahaan Wings yaitu Johannes Ferdinand Katuari, Eddy William Katuari pun meneruskan kerajaan bisnis tersebut.
Sebagai informasi, ayahnya mendirikan bisnis dengan Harjo Sutanto pada 1948 sebagai pembuat sabun cuci dengan harga yang terjangkau.
Namun, berkat keuletannya, kini Wings Group berhasil menjadi perusahaan consumer yang terbesar dari Indonesia
Dikutip dari Tatler Asia, di bawah kepemimpinan Eddy Katuari, perusahaan kini mengekspor produk konsumennya ke lebih dari 80 negara.
Selain itu, saat ini Wings adalah salah satu pembuat sabun dan peralatan rumah tangga terbesar di Indonesia seperti pembersih toilet, deterjen dan pembalut wanita.
Tak hanya itu, Wings Grup juga memproduksi merek Mie Sedaap yang telah dijual di puluhan negara.
Pada 2000, grup ini berkembang ke industri lain seperti perkebunan, bahan kimia dan pengemasan. Usaha Eddy Katuari mengembangkan bisnis yaitu termasuk kemitraan dengan Grup Lautan Luas dan Grup Salim untuk perusahaan oleokimia Ecogreen.
Diketahui bahwa Eddy Katurai juga memiliki perusahaan pengemasan bernama Unipack, sementara Wings Group telah mulai berinvestasi di sektor minyak sawit.
Terkait harta kekayaannya, per 2021 diperkirakan mencapai US$1,1 miliar atau sekitar Rp17 triliun.