Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pentingnya Meniru Perilaku Pesaing dalam Berbisnis

Meniru pesaing dalam berbisnis, bisa berdampak positif bagi bisnis Anda. Ini buktinya
Ilustrasi entrepreneur
Ilustrasi entrepreneur

Bisnis.com, JAKARTA - Tentu banyak yang berpikir bahwa kegiatan mempelajari taktik suatu pesaing adalah suatu tindakan meniru yang sangat tidak etis bahkan terkesan ilegal.

Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa ini menjadi cara cerdik suatu bisnis untuk mempelajari rencana pemasaran mereka agar bisa unggul dan mengefektifkan praktik bisnis yang ada. 

Pasalnya, pesaing Anda menjual dagangannya ke target pasar yang sama dengan Anda. Dan jika apa yang mereka lakukan berhasil, maka Anda bisa bertaruh bahwa itu juga bisa berhasil untuk Anda. Ini adalah strategi tersendiri yang dapat dengan mudah meningkatkan efektivitas penjualan Anda. 

Melansir dari Entrepreneur, Kamis (29/12/2022) berikut adalah tiga alasan mengapa Anda harus meniru taktik pesaing Anda. Simak ulasannya

1. Belajar Dari Kesalahan Orang Lain

Semua orang membuat kesalahan. Bahkan, kesalahan terkecil saja dapat merugikan kesuksesan kampanye Anda—dan membuat Anda harus mengeluarkan dana lebih untuk sesuatu yang tidak terlalu memberikan dampak signifikan. 

Sehingga, dengan mempelajari pesaing, terkadang Anda bisa meminimalisir kesalahan. 

Bayangkan Anda memiliki salah satu dari dua toko sepatu populer di kota. Lalu, pesaing Anda telah membuka lokasi kedua dan mengirimkan brosur sebanyak delapan halaman untuk mengumumkan pembukaan toko sepatu mereka. 

Dalam brosur tersebut, mereka menyertakan informasi hebat tentang bisnis, fakta mengesankan tentang kualitas sepatu mereka, dan memiliki memberikan undangan kepada pembaca untuk datang melihat lokasi baru. Tapi, ketika hari itu tiba, segala brosur yang telah disebarluaskan tidak membuat pengunjung datang. 

Itu artinya, Anda bisa melihat bahwa ada dua kemungkinan masalah atas brosur yang disebarluaskan. Pertama, tidak dorongan untuk membuat masyarakat datang megunjungi. Sehingga, kika mereka tidak mencari sepasang sepatu baru, mereka tidak punya alasan lain untuk datang. 

Kedua, brosur dengan delapan halaman itu terlalu panjang apabila digunakan hanya untuk mengumumkan pembukaan toko. Format yang digunakan pesaing Anda tidak sesuai dengan penawaran mereka.

Sekarang Anda tahu lebih baik. Melihat pembukaan toko baru mereka tidak sukses besar, Anda tahu untuk tidak menggunakan pendekatan serupa saat membuka lokasi berikutnya.

2. Mengetahui Lebih Jauh Tentang Pasar 

Kebalikannya dari situasi yang dijelaskan di atas, terkadang Anda bisa belajar banyak dari pesaing Anda. Lagi pula, mereka bertahan dalam bisnis, jadi mereka pasti melakukan sesuatu dengan benar . Anda dapat mempelajari informasi baru tentang target pasar Anda dengan mengamati pergerakan pesaing Anda dan melihat apa yang direspon pasar.

Contohnya, alih-alih membuat brosur delapan halaman, diketahui bahwa pesaing Anda mengirimkan newsletter dengan copy yng menarik untuk dilihat. Selain itu, mereka juga menyertakan "diskon 10 persen!" sehingga, membuat mata Anda tertarik secara alami. Pada hari pembukaan, setengah masyarakat kota di sana membeli sepatu baru dengan diskon 10 persen.

Sehingga, ini bisa Anda jadikan pelajaran, yakni ketika Anda membuka lokasi berikutnya, Anda juga dapat mencoba mengirimkan newsletter dengan diskon. Tapi, Anda juga harus membedakan desain dan tulisan yang ada. sekali lagi, ini bukan tentang plagiarisme tapi mempelajari konsep keberhasilan yang sama. 

3. Menciptakan suatu strategi tertentu

Sepintas, gagasan meniru atau bahkan mempelajari pesaing Anda mungkin tampak seperti keputusan yang buruk. Tapi ternyata tidak. Strategi ini akan membantu Anda mengidentifikasi tren pasar dan mencari tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Ingat saja, tidak ada pemikiran yang benar-benar orisinil. Tentunya, tiap orang di suatu tempat pasti pernah melakukan hal yang sama untuk mengetahui apakah itu berhasil untuk mereka atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper