Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Jaga Bisnis Tetap Cuan Meski Dilanda Resesi

Di tengah resesi, Anda harus lebih jeli dan pintar dalam mengelola bisnis agar bisa bertahan dan cepat cuan.
Tips bisnis strategi/istimewa
Tips bisnis strategi/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Krisis ekonomi merupakan fenomena dimana terjadinya penurunan secara drastis pada perekonomian di suatu negara.

Kondisi perubahan ekonomi secara cepat ini menimbulkan turunnya nilai tukar mata uang sehingga harga kebutuhan pokok semakin tinggi.

Dalam menjalankan usaha, masa krisis adalah masa yang tidak dapat dihindari oleh sebagian pengusaha. Adapun, salah satunya terkait resesi yang sedang banyak dialami oleh beberapa negara di dunia, di mana penyebab utama resesi, mulai dari pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, kelangkaan pangan dan energi, hingga meroketnya inflasi.

Sehingga, tak bisa dipungkiri jika terjadi kondisi tersebut akan membuat banyak bisnis mau tak mau harus melakukan PHK hingga memutuskan berhenti beroperasi.

Namun, melansir dari Entrepreneur, rupanya di tengah kondisi perekonomian sedang tidak pasti, masih ada peluang untuk tumbuh menjadi bisnis yang tahan resesi dengan melihat kebutuhan dan tren yang muncul. 

Bahkan, sebuah bisnis dianggap dapat bertahan apabila bisa cepat beradaptasi menyesuaikan kebutuhan pelanggan pelanggan yang berubah. 

Kemampuan untuk mengatasi gelombang kemerosotan ekonomi ini bisa membangun kehadiran merek yang lebih kuat memungkinkan sebuah bisnis menjadi pemimpin dalam pasar. 

Jadi, dibanding melakukan pengurangan SDM dengan cara mem-PHK tim pemasaran, atau penjualan, yang bisa menjadi celah musuh untuk menyaingi Anda. Baiknya, Anda lihat lebih jeli apa kesempatan pasar yang terbuka. Sebab, faktanya resesi menjadi suatu kondisi penurunan yang terjadi secara di setiap siklus bisnis.

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk mempertahankan bisnis ketika dilanda resesi. Simak ulasannya. 

1. Cari permintaan yang tidak terpenuhi oleh pasar

Ketika Anda melakukan hal yang sama berulang kali , kemungkinan besar Anda akan menerima tanggapan yang sama. Jika akhirnya terjadi sebuah krisis hingga membuat rencana bisnis Anda tidak berhasil, lihat strategi Anda secara objektif. Coba lakukan analisa di mana letak kesalahannya dan tentukan langkah yang tepat untuk melakukan pencegahan dan perbaikan serta alternatif untuk membuat bisnis baru.

Setelah Anda memahami barang dan jasa yang dapat Anda sediakan dengan cara baru, tampilkan di hadapan orang-orang yang paling membutuhkan Anda. Di sinilah wawasan pemasaran dan hubungan masyarakat Anda sangat penting.

2. Luncurkan newsletter

Jika Anda tidak memiliki newsletter yang terbit secara rutin, maka saat ini pastikan Anda mulai berkomitmen untuk membuat konten berkualitas yang menawarkan saran gratis, kiat, dan kiat relevan yang dapat ditindaklanjuti untuk menarik pemirsa baru. 

Berikan saran secara gratis dalam newsletter yang akan dipublikasi. 

Banyak orang yang mungkin menentang untuk memberikan tips, trik, dan nasihat gratis secara gratis karena mereka percaya bahwa barang atau jasa mereka tidak akan dibutuhkan. Padahal, justru dengan menawarkan konten atau bahkan tips yang berguna, hal ini akan membawa konsumen datang ke ekosistem bisnis Anda.

Pasalnya, melalui bacaan yang Anda berikan, pasti akan memunculkan kepercayaan dan keingintahuan, yang akhirnya mengarah pada datangnya pelanggan. 

3. Berinvestasi dalam public relations

Public relations adalah senjata rahasia bagi perusahaan yang menginginkan pertumbuhan, visibilitas, dan tahap untuk mendapatkan pengakuan merek. Jika anggaran tidak memungkinkan untuk tim PR, maka jadwalkan waktu untuk menghubungi media dan jurnalis lokal agar sebuah brand dan media bisa saling mengenali. Keahlian Anda mungkin menjadi aset besar untuk sebuah berita terkini. 

Semakin banyak nama Anda disebutkan di media, semakin Anda memposisikan diri sebagai pemimpin pemikiran. Manfaat tambahannya adalah Google dapat dengan mudah menemukan Anda; taktik ini pada akhirnya akan mengisi penelusuran Google, sehingga Anda akan dikenal dan posisi Anda akan dikenal expert di bidang Anda.

4. Lakukan kolaborasi

Jika Anda mengirimkan siaran pers, pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan bisnis lain untuk mendapatkan lebih banyak visibilitas. Hal ini bisa memperluas audiens Anda dan membangun aliansi penting dengan bisnis lain.

5. Perluas pasar hingga ke global

Jangan pernah meremehkan kekuatan membuka bisnis Anda ke pasar global dengan memahami kebutuhan komunitas dan negara yang berbeda dan terjemahkan pesan Anda untuk mengakomodasinya. Ketika Anda memperluas jangkauan Anda, Anda memperluas potensi Anda.

Adapun, contoh bisnis yang melakukan ekspansi ke pasar global, adalah Uniqlo. Misalnya, pada awal 1990-an, resesi di Jepang ternyata memberikan hikmah pada perusahaan tersebut. Di mana, orang menginginkan barang yang lebih murah dan mencoba untuk mengakomodir kebutuhan pasar. 

Pada tahun 1993, akhirnya Tadashi membuat langkah yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya untuk perusahaan Jepang, yakni dengan mengalihkan semua produksi ke China. Hal ini memungkinkan dia untuk memotong biaya pakaian yang dia jual dan selanjutnya meningkatkan keuntungan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler