Bisnis.com, JAKARTA - Layanan ojek online alias ojol asal Rusia Maxim kini menarik perhatian, karena sisi murahnya tarif yang selama ini dikenakan kepada penumpang.
Sayangnya, beberapa waktu belakangan Maxim membeberkan bahwa tarif ojol akan melonjak, mengingat adanya kebijakan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) yang diterapkan.
Sebagai perusahaan transportasi online yang juga menawarkan layanan taksi dan kargo untuk pemindahan barang dalam jumlah besar ini telah masuk ke pasar Indonesia sejak 2018.
Dengan warna kuning cerahnya, banyak yang menganggap maxim adalah pesaing berat untuk Gojek dan Grab. Ini terbukti, pada Januari 2022, dalam cakupan geografisnya Maxim kian memperluas layanan beroperasi, di mana layanannya telah tersedia lebih dari 1.000 kota di dunia.
Lantas, siapa sebenarnya pemilik dari Maxim? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Kehidupan Awal Maksim Belonogov
Maksim Belonogov adalah pemilik dari perusahaan transportasi online Maxim.
Baca Juga
Namun, dibalik segala pencapaiannya, ternyata kehidupan semasa kecil Belonogov jauh berbeda dibanding sekarang. Apalagi, kala itu Ayahnya meninggal dunia. Sehingga, dia harus ikut membantu keluarganya untuk bisa bertahan.
Dahulu dia harus menjadi loper koran dan tergabung dalam tim khusus di rumah sakit darurat untuk bekerja paruh waktu di sebuah layanan penjemputan truk jenazah.
Melansir pada Taxi Maxim Rusia, pada usia 16 tahun sang Ibu pun Maxim meninggal, tentu ini memberikan luka mendalam, sebab di usia muda dia harus menjadi yatim piatu.
Maka, untuk bisa menyambung hidupnya, dia pun melakoni berbagai pekerjaan, mulai dari berdagang telepon, bekerja di peralatan gas untuk mobil, hingga bekerja sebagai loader.
Berkat kegigihan dan sifat pantang menyerahnya untuk bisa melanjutkan studi, menjadikan dia mampu menyelesaikan studi di Kurgan State University dengan jurusan Specialist Automation of Technological Processes dan lulus pada 2002.
Sembari menyelesaikan kuliahnya, pada usia 22 tahun, pengusaha tersebut menikah, memiliki seorang putri, dan harus menafkahi keluarganya.
Walaupun hidup serba kekurangan, tapi itu tidak membuat Belonogov menyesali nasib hidupnya. Berkat sikap yang baik dan motivasi untuk menghidupi keluarga dengan cara yang halal, menjadi gerbang pembuka meraih kesuksesan.
“Saya menyadari, tidak ada pekerjaan yang buruk selama tidak melibatkan kekerasan terhadap orang lain atau penipuan,” katanya dilansir dari Taxi Maxim Rusia, Selasa (31/1/2023).
Mengalami Kebangkrutan
Belonogov menciptakan bisnis serius pertamanya di Shadrinsk, sebuah kota kecil yang berjarak 140 kilometer dari Kurgan. Belonogov sempat mengelola perusahaan IT di Shandrinks, bermula dari menyewa kantor, memasang pemancar, memperoleh waralaba dari Mobil Telecom dan memulai dengan bisnis IT.
Sayangnya, bisnis ini mengalami kebangkrutan ketika operator telepon seluler memasuki pasar seluler. Saat itu, delapan operator bekerja untuk Belonogov, alhasil dia pun memutuskan untuk mencari bisnis lain.
Mulai Mendirikan Bisnis Baru
Belonogov akhirnya berpikir untuk membuat layanan lain yang memungkinkan Belonogov untuk mengatur panggilan multichannel.
Dia pun mengambil stasiun radio dan antena dari seorang teman pengemudi taksi, memasang peralatan dan mencoba mencari pengemudi taksi. Pengusaha menyewa nomor telepon multisaluran, di mana pada jam sibuk, para pelanggan bisa menghubungi para driver melalui telepon,
Bisnisnya mulai berjalan dan rupanya konsumen menyukai layanannya. Bahkan, mulai berkembang di kota-kota tetangga, seperti Kurgan, Tyumen, Chelyabinsk.
Sampai akhirnya, dia memutuskan membeli mobil layak pertamanya, yaitu Toyota Camry, pada tahun 2007. Lalu, dengan segala kegagalan bisnisnya membuat dia belajar dan menggunakan uang dengan bijak, yaitu dengan menginvestasikan untuk keperluan pembukaan kota baru, periklanan.
Adapun, keunggulan antara "Maxim" dan banyak operator taksi lainnya kala itu adalah ketika para pimpinan perusahaan tersebut dengan cepat menyadari bahwa mereka perlu mengotomatiskan bisnis mereka dan online.
Hal itu dilakukan guna mencapai keinginan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah dan melakukan pendekatan secara inovatif.
Terbukti, bermula dari iap pesanan dicatat di buku catatan dan komunikasi antar mitra menggunakan walkie-talkie, lalu soal dekat jauhnya jarak hanya diperkirakan meggunakan ‘feeling’ tetapi dengan segera perusahaan ini pun mempekerjakan programmer.
Kini, dengan ekspansi geografis, aplikasi seluler, dan otomatisasi proses bisnis membuat Maxim menjadi salah satu pemimpin pasar di Rusia. Sementara, di Indonesia sendiri, layanan Maxim dapat dinikmati di lebih dari 100 kota di Indonesia.