Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik maskapai Super Air Jet kini tengah menjadi sorotan, usai membuka rute baru tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (BPN), Kalimantan Timur.
Pembukaan rute itu, untuk mendukung konektvitas menuju ibu kota negara atau IKN Nusantara.
Rute baru ke Balikpapan itu akan mengudara dari 3 kota sekaligus yaitu Bandung, Batam dan Manado. Tepatnya dari Bandara Husein Sastranegara, Bandara Internasional Hang Nadim, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Sebagai informasi, fokus utama Super Air Jet menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung antarkota secara point-to-point di pasar domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional.
Tentunya, dibalik strategi keputusan besar dengan memberikan beragam penawaran yang menguntungkan bagi publik, membuat banyak publik penasaran siapa sebenarnya bos besar dari Super Air Jet itu.
Profil Pemilik Super Air Jet
Melansir dari Bisnis, lini penerbangan yang baru didirikan pada 2021 itu dikendalikan oleh keluarga yang sama yaitu Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group, di mana melalui PT Kabin Kita Top masing-masing putra dari Kusnan dan Rusdi Kirana, Farian dan Davin yang memegang kepemilikan sebesar 50 persen saham dari Super Air Jet.
Baca Juga
Rusdi Kirana sendiri memang merintis maskapai penerbangan bertarif murah sejak 1999. Adapun, sumber kekayaannya berasal dari sejumlah maskapai yang berada di bawah Lion Air Group, mulai dari Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air hingga Thai Lion Air.
Jangkauan penerbangannya pun tak hanya di kota-kota domestik melainkan sampai ke negeri jiran seperti Singapura, Penang, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh, dan Seoul.
Meski, dia mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur hanya sampai tahun 2014.
Namun, Rusdi sampai saat ini terus terlibat aktif dalam arah strategis jangka panjang Lion Group, bahkan soal layanan dan rute penerbangan yang dilaluinya antara Lion Air dan Super Air Jet.
Sebelum sukses memiliki maskapai yang dikenal tarifnya yang relatif terjangkau itu, Rusdi sejatinya adalah sosok pribadi yang tangguh.
Semasa remaja, dirinya sempat melakoni profesi sebagai penjual mesin tik 'Brother' Amerika. Adapun, kesuksesannya yang dia raih di industri penerbangan saat ini, bermula ketika Rusdi mulai menjalankan bisnis agen perjalanan bersama sang kakak, yaitu Kusnan Kirana pada 1981. Kusnan sendiri merupakan lulusan dari Sekolah Teknik Menengah 1 DKI (sekolah teknik kejuruan) pada tahun 1978.
Berkat kecermatan dalam melihat potensi pasar, membuat kakak beradik ini berani untuk mengembangkan bisnis dengan mendirikan Lion Air pada tahun 1999 dan menjadikannya salah satu maskapai tersukses di tanah air.
Total Kekayaan Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana
Agar terus memperluas jaringan usahanya, Lion Air Group pun memiliki bisnis ekspedisi yang bernama Lion Parcel, di mana sang anak Farian dipercaya menjadi CEO dari Lion Parcel yang berdiri sejak 14 Februari 2013 guna melayani first, middle, dan last mile baik untuk pengiriman domestik maupun internasional.
Selain itu, keluarga Rusdi juga turut merambah bisnis perhotelan Lion Hotel & Plaza yang berlokasi di Manado.
Tak heran, apabila pada 2019 hingga 2020, nama Rusdi Kirana dan kakaknya yakni Kusnan Kirana, menduduki peringkat ke-38 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes, dimana harta kekayaannya per 2019 mencapai US$835 atau setara dengan Rp12,6 triliun.