Bisnis.com, JAKARTA - Meski banyak miliarder di seluruh dunia ini mendapat reputasi buruk karena bisnisnya yang meninggalkan jejak karbon besar hingga merugikan lingkungan.
Namun, nyatanya ada sejumlah orang terkaya di dunia menggunakan harta kekayaannya bahkan menyerahkan seluruh perusahaannya untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim yang menghancurkan lingkungan.
Para pengusaha ini menginvestasikan kekayaan pribadi mereka dalam sumber energi terbarukan, mendanai penelitian untuk mengurangi polusi, dan membantu menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
Berikut deretan miliarder dunia rela habiskan harta untuk menyelamatkan bumi.
1. Yvon Chouinard
Yvon Chouinard mendirikan Patagonia, sebuah perusahaan pakaian dan perlengkapan yang berbasis di California. Apa yang dimulai saat Chouinard menjual pakaian untuk mendukung bisnis peralatannya pada tahun 1973 kini berubah menjadi perusahaan senilai US$3 miliar atau setara dengan RP45,7 triliun yang beroperasi di banyak negara.
Tahun lalu, keluarganya yang memiliki harta US$1,2 miliar atau setara dengan Rp18,2 triliun pun mengalihkan seluruh kepemilikan Patagonia mereka ke sebuah organisasi perwalian dan nirlaba, The Holdfast Collective, yang misinya memerangi perubahan iklim.
Chouinard mengatakan dia menginginkan keuntungan Patagonia untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi tanah yang belum dikembangkan.
Baca Juga
2. Marc Lore
Pengusaha teknologi Lore mendirikan Jet.com dan Quidsi dan merupakan mantan CEO Walmart US eCommerce. Dia membangun kesuksesannya berdasarkan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dan dorongan untuk membuat perbedaan.
Dengan nilai kekayaan bersih US$4 miliar atau setara dengan Rp60,9 triliun, dia pun mendirikan Telosa, sebuah "kota baru di Amerika” yang berkonsep metropolis ramah lingkungan di atas lahan gurun Amerika seluas 150.000 hektar. Lore berharap itu akan menjadi rumah bagi 50.000 orang "beragam" pada tahun 2030.
Visinya adalah untuk menghasilkan produksi energi berkelanjutan dan desain kota "15 menit" yang memungkinkan penduduk mengakses pekerjaan, sekolah, dan kebutuhan lainnya di dekat rumah mereka.
3. Phil Knight
Salah satu pendiri Nike, Phil Knight adalah miliarder mandiri yang mengubah bisnis alas kaki kecil menjadi salah satu merek paling terkenal di dunia.
Disebut sebagai "Uncle Phil", Knight telah menanamkan budaya di Nike yang ramah lingkungan. Mereka telah meluncurkan kampanye move to-zero, yang merupakan visi Nike untuk mencapai nol karbon dan nol limbah.
Dengan kekayaan bersih sebesar US$45,6 miliar atau setara dengan Rp695,1 triliun, Knight sukses memberikan donasi tunai terbesar yang pernah diterima Stanford sebesar US$400 juta atau setara dengan Rp6,09 triliun untuk membantu sebuah program baru, yaitu Knight-Hennessy Scholars guna memerangi kemiskinan dan perubahan iklim. Dia membuat pengumuman satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke-78.
4. Robert F. Smith
Pada tahun 2000, Smith mendirikan firma ekuitas swasta Vista Equity Partners, yang memiliki aset US$96 miliar atau setara dengan Rp1.463 triliun. Ini merupakan salah satu firma ekuitas swasta berkinerja terbaik di dunia saat ini.
Smith yang memiliki harta kekayaan bersih sebesar US$8 miliar atau setara dengan Rp121,9 triliun telah lama mengkampanyekan mengatasi perubahan iklim.
Melalui Business Roundtable, dia bekerja bersama para CEO dari perusahaan AS terbesar, termasuk Amazon, Chevron, dan General Motors, untuk mendukung harga karbon berbasis pasar dan membuat strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kelompok tersebut mengatakan akan mendukung prakarsa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca AS hingga 80 persen di bawah tingkat tahun 2005 pada tahun 2050.
Selain itu, dia telah menyumbang secara signifikan ke lembaga pendidikan, dan komitmennya untuk memberi kembali telah membuat perbedaan dalam kehidupan yang tak terhitung jumlahnya.
5. Alice Walton
Ketika ayah Alice, Sam Walton, mendirikan Walmart pada tahun 1962, dia baru berusia 13 tahun. Pada tahun 1990, Walmart telah menjadi pengecer terbesar di Amerika Serikat. Di mana, harta kekayaan Alice mencapai US$64,7 miliar atau setara dengan Rp986,5 triliun.
Melalui Yayasan Keluarga Walton, dia berfokus pada pekerjaan konservasi, melindungi lautan dan sungai untuk memberi manfaat bagi manusia dan lingkungan, serta mengatasi tantangan ketahanan pangan.
Bersemangat dalam melestarikan sumber daya yang menopang masyarakat, tujuannya bersama dengan Yayasan adalah untuk memastikan air yang sehat bagi manusia dan alam dan bekerja dengan cara yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan untuk planet kita.
6. David Filo
David Filo turut mendirikan Yahoo! pada tahun 1994 dengan Jerry Tang, yang menjadi salah satu merek terbesar di dunia dan situs web yang paling banyak diperdagangkan.
Sementara dengan Yahoo!, Filo memang berperan dalam beberapa kampanye guna meningkatkan efisiensi energi dan memastikan Yahoo! adalah solusi, bukan masalah, untuk perubahan iklim.
Dengan kekayaan US$5,3 miliar atau setara dengan Rp80,8 triliun David dan istrinya, Angela Filo menjalankan Yellow Chair Foundation yang berfokus pada perubahan iklim dan lingkungan.