Bisnis.com, JAKARTA - inDrive tengah menjadi sorotan di industri ride-hailing di Indonesia.
Pasalnya, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tidak menganggap InDrive menjadi pesaing di kelasnya.
Meskipun Gojek memang terus mendominasi pasar, namun inDrive mampu menarik perhatian para pengguna dengan model bisnis yang berbeda.
InDrive mengusung konsep "tarif adil" yang memungkinkan para pengguna untuk menentukan sendiri harga yang ingin mereka bayar untuk perjalanan yang mereka inginkan.
Lantas, seperti apa bisnisnya?
Melansir dari situs resmi perusahaan, aplikasi InDrive adalah layanan transportasi online internasional yang didirikan pada tahun 2012 di Yakutsk, Rusia.
Baca Juga
Sebagai salah satu kota terdingin di dunia, sekelompok mahasiswa lokal pun berinisiatif membentuk kelompok kolektif pengemudi yang dipasarkan melalui media sosial sebagai respons atas kenaikan tajam harga taksi ketika suhu di luar turun drastis.
Sosok penting yang menjadi cikal bakal perusahaan besar ini adalah Arsen Tomsky. Pada 2013, Arsen mendirikan inDriver (singkatan dari “Independent Drivers”).
Melansir dari LinkedIn-nya, Arsen Tomsky lulus dari Institut Insinyur Penerbangan Sipil Riga pada tahun 1992. Lalu, dirinya melanjutkan ke Universitas Negeri Yakutsk pada 1995 dengan jurusan Matematika Terapan.
Selang beberapa tahun, dia pun mengambil kelas program dingkat di Stanford Executive Program di Stanford Graduate School of Business dan lulus pada 2021.
Sebelumnya, pada 1994, Arsen sempat mengawali karier sebagai programmer, di mana dirinya mendirikan SakhaInternet, yang kemudian menjadi Grup Sinet, dan meluncurkan Ykt.ru.
InDrive beroperasi dengan model peer-to-peer (P2P), di mana semua syarat perjalanan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penumpang dan pengemudi.
Perusahaan ini secara resmi diluncurkan pada tahun 2013 dan telah menjadi salah satu layanan transportasi penumpang internasional dengan pertumbuhan tercepat.
Di aplikasi inDrive, pengguna dapat melakukan negosiasi harga dengan pengemudi sebelum memesan layanan taksi. Proses negosiasi harga dilakukan melalui fitur "tawar harga" di aplikasi inDrive.
Pengguna memasukkan tujuan dan harga yang diinginkan, dan aplikasi akan menampilkan daftar pengemudi yang tersedia dan siap menerima tawaran harga tersebut.
Pengguna dapat memilih pengemudi yang diinginkan berdasarkan rating, jarak, atau harga yang ditawarkan pengemudi. Setelah itu, pengguna dan pengemudi dapat saling negosiasi harga melalui fitur chat di aplikasi.
Berkat inovasinya, pada awal 2021, inDrive meraih status unicorn setelah menutup putaran investasi senilai US$150 juta dengan Insight Partners, General Catalyst, dan Bond Capital, yang menilai perusahaan tersebut sebesar US$1,23 miliar. inDrive berhasil mencapai 1 miliar perjalanan pada Mei 2021.
Perusahaan ini pun telah hadir di lebih dari 300 kota di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, InDrive mulai memperluas bisnisnya di Asia dan Afrika, termasuk di Indonesia.
Saat ini, InDrive berkantor pusat di Mountain View, California, dan beroperasi di lebih dari 700 kota di 47 negara, termasuk Indonesia, dengan lebih dari 150 juta pengguna di seluruh dunia.