Bisnis.com, JAKARTA - Memulai bisnis selama masa-masa sulit memang bisa menjadi tantangan yang cukup besar, namun bukan berarti tidak mungkin untuk sukses.
Selain Covid-19, inflasi dan kenaikan harga bahan baku, perubahan kebijakan pemerintah hingga krisis politik dan perang di suatu negara atau wilayah juga dapat mempengaruhi dunia bisnis.
Sandra Beswick, praktisi penyelamatan bisnis senior dan direktur Fluence Capital mengatakan bisnis rintisan sendiri memiliki tingkat kegagalan yang lebih besar daripada bagian dunia lainnya, dengan 70 persen hingga 80 persen yang gagal dalam lima tahun pertamanya.
''Statistik seperti itu dapat membuat gagasan untuk mencoba memulai bisnis tampak seperti ketidakmungkinan, karena tantangannya lebih dari sekedar menavigasi lanskap hukum dan peraturan,” katanya.
Menurutnya, jika sebuah perusahaan baru ingin berhasil, maa seorang calon pengusaha harus sadar soal tren, tantangan dan peluang yang dimiliki.
Baca Juga
Berikut adalah lima pertimbangan utama Beswick untuk memulai bisnis selama masa-masa sulit:
1. Miliki rencana bisnis dan tinjau secara teratur
Rencana bisnis yang lengkap sangat penting untuk organisasi mana pun dan titik awal yang ideal karena memerlukan penelitian tentang pasar sasaran Anda, saingan potensial, prediksi keuangan, spesifikasi operasional, dan taktik pemasaran.
Dengan banyaknya masalah yang dihadapi bisnis, penting agar rencana bisnis Anda dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa Anda dan perusahaan Anda tetap adaptif dalam iklim yang selalu berubah – dan semakin menantang.
2. Penuhi persyaratan hukum
Di samping impian dan tujuan, ada cukup banyak birokrasi yang terlibat dalam memulai bisnis dimanapun.
Meskipun persyaratan hukum berbeda-beda bergantung pada ukuran dan struktur bisnis, serta industri yang digelutinya, ada beberapa persyaratan utama.
Sebelum memulai bisnis,sebaiknya Anda harus menetapkan struktur bisnis apa yang akan digunakan, menyiapkan pajak, mendapatkan lisensi dan izin yang tepat untuk beroperasi; mematuhi undang-undang ketenagakerjaan dan memperhatikan peraturan lingkungan; dan memelihara catatan keuangan yang jelas sejak hari pertama.
Jika Anda tidak yakin bagaimana cara memenuhi persyaratan ini, sebaiknya konsultasikan dengan profesional.
3. Mengelola arus kas sama pentingnya dengan mencari pendanaan
Alasan nomor satu mengapa perusahaan rintisan banyak yang mengalami kegagalan adalah karena mereka kehabisan uang tunai. Itu artinya, Anda harus mengelola arus kas dengan benar.
Meskipun ada berbagai opsi pendanaan yang bisa dieksplor oleh banyak calon pengusaha, seperti hibah pemerintah, pinjaman, dan pembiayaan ekuitas, penting untuk memahami apa yang Anda hadapi sebelum menandatangani dokumen apa pun.
Anda perlu memastikan bahwa Anda benar-benar memahami biaya yang terlibat, ketentuan pembayaran, jika ada, dan cara terbaik mengelola arus kas Anda secara berkelanjutan.
4. Ketahui pasar
Indonesia sendiri memiliki persaingan bisnis yang sangat kompetitif, yang berarti penting bagi calon pemilik bisnis untuk melakukan penelitian menyeluruh guna mengidentifikasi pasar sasaran dan memahami kebutuhan mereka.
Hal ini tidak hanya akan memungkinkan Anda, sebagai pemilik bisnis, untuk menyesuaikan produk dan layanan Anda untuk memenuhi kebutuhan ini, tetapi juga dapat memberi Anda keunggulan kompetitif jika Anda dapat mengidentifikasi area layanan yang saat ini tidak terpenuhi, atau tidak terpenuhi secara efisien oleh pesaing Anda.
5. Memperhitungkan risiko dan peluang
Memulai bisnis selalu membawa risiko, namun juga membuka peluang besar untuk sukses. Sebagai calon wirausaha, Anda harus memperhitungkan risiko dan peluang dengan matang.
Pelajari situasi pasar, analisis pesaing, dan cari tahu bagaimana Anda bisa mengatasi berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Jangan lupa untuk mengoptimalkan peluang keberhasilan bisnis Anda dengan mengembangkan strategi yang tepat dan memanfaatkan potensi pasar yang ada.
6. Ketahui kapan Anda membutuhkan bantuan
Memulai dan mengembangkan bisnis yang sukses tidak akan memakan waktu satu atau dua hari – bahkan mungkin tidak perlu satu atau dua tahun. Secara realistis, ini akan melibatkan banyak waktu dan banyak kerja keras.
Seringkali, selama proses ini, Anda mungkin memerlukan bantuan dan bimbingan para ahli, seperti penasihat hukum, pakar pendanaan, dan praktisi perputaran bisnis.
Kunci untuk memastikan Anda mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan adalah dengan tetap mengetahui di mana bisnis Anda berada.
Dengan terus menganalisis kemajuan pada bisnis Anda, hal itu dapat membantu Anda dalam memastikan setiap intervensi yang diperlukan lebih berhasil.