Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok di Balik Bed Bath & Beyond, Toko Ritel AS yang Ikonik di Era 1990-an

Siapakah pendiri ritel AS Bed Bath & Beyond yang bangkrut setelah sempat populer di era 1990-an
Warren Eisenberg/forbes
Warren Eisenberg/forbes

Bisnis.com, JAKARTA - Bed Bath & Beyond mengalami penurunan permintaan dalam beberapa tahun terakhir karena persaingan yang semakin ketat di industri ritel barang rumah tangga

Bahkan, perusahaan ritel Amerika Serikat tersebut telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 pada Minggu (23/4/2023) waktu setempat setelah perusahaan gagal menambah modal. 

Perusahaan yang sebelumnya lumayan popoler di era 1990-an sebagai toko tujuan konsumen untuk mencari barang-barang perlengkapan pernikahan atau mempersiapkan kebutuhan bayi yang baru lahir saat ini tengah memulai proses likuidasi.

Bahkan, Bed Bath & Beyond akan menutup beberapa toko mulai hari Rabu. Sementara, nasib 14 ribu karyawan pun masih tanda tanya.

Lantas, siapa sebenarnya pemilik dari Bed Bath & Beyond ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Melansir dari Insider, Warren Eisenberg dan Leonard Feinstein adalah pendiri Bed Bath & Beyond.

Mereka adalah dua pengusaha yang memiliki pengalaman di bidang manajemen dan ritel, dan melihat peluang pertumbuhan di kategori tempat tidur dan kamar mandi. 

Sebelum mendirikan Bed Bath & Beyond, mereka bekerja di manajemen di Arlans, sebuah rantai diskon lokal di New Jersey.

Dari pedagang eceran

Keduanya memulai bisnis mereka sebagai pedagang eceran di Northeast pada tahun 1970-an dan mendirikan toko mereka sendiri bernama Bed 'n Bath, yang pada awalnya hanya menjual tekstil tempat tidur dan kamar mandi. 

Beberapa tahun kemudian, mereka memperbesar toko mereka dan memperluas kategori produk ke hard goods seperti peralatan rumah tangga dan dekorasi rumah. 

Bahkan, berhasil membangun Bed Bath & Beyond menjadi salah satu perusahaan ritel barang rumah tangga terbesar di Amerika Serikat pada masanya.

Keduanya tetap aktif dalam perusahaan meskipun telah menjadi multimiliuner setelah Bed Bath. 

Singkat cerita, selama beberapa tahun berikutnya, Bed Bath & Beyond membuka lebih banyak superstore di beberapa negara bagian Amerika Serikat.

Sayangnya, melansir dari Forbes, alasan utama Bed Bath & Beyond mulai mengalami kesulitan finansial dan berjuang untuk mempertahankan keberadaannya adalah karena pendiri perusahaan, Warren Eisenberg dan Leonard Feinstein, gagal mengantisipasi tren belanja online yang semakin populer. 

Mereka lambat dalam memperkenalkan layanan online seperti opsi penjemputan dan pengiriman di toko, dan para mantan karyawan percaya bahwa ini karena mereka mengambil pendekatan hemat untuk pengeluaran di perusahaan, termasuk untuk e-commerce. 

Sampai akhirnya, CNBC International melaporkan pada 2019 Bed Bath & Beyond telah menunjuk lima direktur independen baru untuk menggantikan beberapa direktur yang sudah ada, termasuk dua pendiri perusahaan, Warren Eisenberg dan Leonard Feinstein. 

Hal ini dilakukan, setelah mendapat tekanan dari tiga investor aktivis, karena perusahaan dianggap tidak mampu meningkatkan penjualan dan margin. 

CEO Bed Bath & Beyond pun telah mengalami beberapa pergantian dalam beberapa tahun terakhir. Steven Temares adalah CEO sebelumnya yang mengundurkan diri pada Mei 2019 setelah bertahun-tahun menjabat. 

Mark J. Tritton kemudian diangkat sebagai CEO pada Oktober 2019, namun dia juga mengundurkan diri pada Januari 2021. 

Saat ini, Sue E. Gove telah menjadi Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Bed Bath & Beyond Inc. sejak Oktober 2022, setelah ditunjuk sebagai CEO sementara pada Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper