Bisnis.com, JAKARTA - Toko ritel MR DIY sangatlah populer di Indonesia.
Pasalnya, banyak masyarakat menilai tempat tersebut menawarkan belasan ribu jenis produk kebutuhan sehari-hari dengan harga cenderung yang murah.
Dikutip dari Financial Times, MR DIY saat ini telah mengoperasikan lebih dari 2.300 toko di seluruh di Malaysia, Thailand, Brunei, Singapura, Filipina, Kamboja, India, Turki, dan Spanyol.
Dari sebuah toko mandiri, mulai 2010, MR DIY berkembang menjadi perusahaan yang menjalin kemitraan dengan pengecer besar seperti Tesco, Giant dan Aeon. Bahkan, di Indonesia sendiri, MR DIY menjadi toko retail terbanyak dengan jumlah sekitar 300 toko yang tersebar.
Lantas siapa sebenarnya pemilik dari MR DIY ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Baca Juga
Profil Pemilik MR DIY
Tan Yu Yeh dan Tan Yu Wei adalah dua bersaudara yang merupakan pemilik dan pengusaha utama di MR DIY Group (M) Bhd, sebuah jaringan ritel perbaikan rumah lokal yang didirikan pada 2005 di Malaysia.
Sebelum mendirikan perusahaan ini, Tan Yu Yeh merupakan lulusan dari Universitas Malaya dengan gelar Sarjana Sains dalam Fisika pada 1996.
Dirinya sempat mengawali karier sebagai insinyur selama setahun dan pernah beralih profesi menjadi agen pialang saham. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk membangun toko perkakas rumah tangga.
Saat ini, Tan Yu Yeh tengah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Non-Independen dan Wakil Ketua Eksekutif di MR DIY.
Sementara itu adiknya, Tan Yu Wei, bergabung dengan tim Mr DIY pada 2011. Sebagai lulusan manajemen di Universiti Sains Malaysia pada 1998, Tan Yu Wei pernah bekerja sebagai direktur di De Little Chinatown, sebuah grosir produk-produk Cina dan kemudian bekerja sebagai supervisor produksi di Solectron Corp. (USA) di Malaysia selama 2 tahun.
Berbekal pengalamannya, diawal keterlibatannya dalam perusahaan sang Kakak, dia bertanggung jawab atas departemen logistik dan pengadaan kelompok.
Bersama-sama, Tan Yu Yeh dan Tan Yu Wei berhasil mempercepat pertumbuhan Mr DIY dengan efisien, dan keberhasilan ekspansi perusahaan itu diakui berasal dari investasi mereka di dalam sistem POS (Point of Sale). Kini Tan Yu Wei menjabat sebagai Direktur Operasi dan Wakil Presiden di perusahaan.
Keduanya telah membawa perusahaan untuk mencatatkan saham di pasar utama Bursa Malaysia pada 2020, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar 10 miliar ringgit Malaysia atau setara dengan Rp33,4 triliun.
Mereka juga telah menerima penghargaan dari berbagai organisasi, termasuk World Branding Awards dan Frost & Sullivan.
Berdasarkan Forbes, keduanya memiliki harta mencapai US$2,4 miliar atau setara dengan Rp35,7 triliun per 2022.
Perjalanan Bisnis MR DIY
Melansir dari situs perusahaan, MR DIY pertama kali didirikan pada 2005 dengan membuka toko pertamanya di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sejak saat itu, perusahaan ini terus berkembang dan membuka toko-toko baru di berbagai tempat di Malaysia, termasuk di pusat perbelanjaan seperti AEON, Giant, dan Tesco. Bahkan, pada 2014 MR DIY membuka toko pertamanya di Brunei.
Selain membuka toko fisik, MR DIY juga meluncurkan situs web e-commerce mereka sendiri pada 2017. Tak lama, pada 2018 perusahaan ini meluncurkan usaha baru bernama MRTOY dan MR DOLLAR.
Selang empat tahun, MR DIY kembali membuka gerai baru dengan konsep MR DIY Express yang diklaim memberikan layanan yang lebih cepat dan mudah diakses.
Lalu pada 2021, MR DIY kembali memperluas bisnisnya dengan meluncurkan gerai MR DIY PLUS, sebuah konsep toko yang lebih luas dan lengkap.
