Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Kiat Kembangkan Inovasi Bisnis, Anti Gagal!

Inovasi yang gagal kadang membuat bisnis merugi. Simak beberapa langkah ini agar inovasi dan bisnis tidak gagal.
Tips bisnis planning/istimewa
Tips bisnis planning/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam dunia bisnis, sangat penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara stabilitas dan inovasi.

Pasalnya, kebanyakan pebisnis kerap menjaga untuk stabilitas dan profitabilitas dengan menghindari risiko besar yang mungkin membahayakan arus kas dan keberlangsungan bisnis mereka. 

Di sisi lain, orang yang mencari inovasi, biasanya lebih siap mengalami kegagalan dan kerugian. 

Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk mencari keseimbangan yang tepat antara stabilitas dan inovasi agar bisnis dapat berkembang dan bertahan dalam jangka panjang. Lantas, seperti apa caranya?

Melansir dari Forbes, simak tips inovasi menjadikan bisnis tetap cuan

1. Inovasi menjadi jalan menuju profitabilitas

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, inovasi sangat penting untuk tetap berada di depan kurva dan mengikuti perkembangan zaman. 

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyisihkan sebagian dari keuntungan untuk eksperimen dan penelitian. Sehingga, bisnis dapat menguji ide-ide baru atau produk dan layanan baru tanpa membahayakan arus kas atau profitabilitas yang sudah ada. 

Pemilik bisnis tidak perlu takut untuk mengambil risiko yang diperhitungkan dan mencoba hal-hal baru, tetapi tetap harus awasi inti bisnis guna mencapai kesuksesan jangka panjang bagi bisnis.

2. Merampingkan operasi bisnis 

Memiliki operasi dan proses yang disederhanakan dan jelas adalah kunci untuk menjaga bisnis tetap efisien dan untung.

Operasi yang dirampingkan adalah strategi bisnis untuk menyederhanakan dan mempercepat proses operasional dalam perusahaan, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. 

Hal tersebut mencakup mengidentifikasi dan menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu, mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, dan memperbaiki aliran kerja untuk mengurangi waktu siklus dan meningkatkan output demi memperoleh keuntungan yang lebih besar.

3. Tentukan indikator 

Menentukan indikator kesuksesan berarti memilih ukuran yang spesifik dan terukur yang akan digunakan untuk mengevaluasi apakah bisnis Anda mencapai tujuan dan sasaran tertentu. 

Contoh indikator kesuksesan termasuk pendapatan, margin keuntungan, jumlah pelanggan baru, penjualan per karyawan, atau tingkat kepuasan pelanggan. 

Dengan memiliki indikator kesuksesan yang jelas, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis Anda dan memperbaikinya sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang Anda.

4. Melakukan investasi setelah target tercapai

Pada intinya, saran ini menyarankan agar bisnis tetap fokus pada mencapai sasaran keuntungan yang telah ditetapkan dan memastikan model bisnis inti bekerja dengan baik sebelum berinvestasi dalam inovasi. 

Contohnya, sebuah perusahaan pakaian yang melakukan dua eksperimen, yaitu mengembangkan kain dari bahan daur ulang dan mengembangkan serat tanaman organik. 

Setelah beberapa bulan, mereka menemukan bahwa kain dari bahan daur ulang lebih diminati oleh pelanggan mereka, dan memutuskan untuk memperluas produksi kain tersebut. 

Artinya, mereka tetap mempertahankan margin keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya dan tidak mengorbankan model bisnis inti mereka.

5. Meningkatkan kebutuhan pelanggan lewat produk lama

Maksud dari poin ini adalah untuk fokus pada meningkatkan produk atau solusi yang sudah ada dan menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, daripada mencoba untuk selalu menjadi yang terdepan dalam hal inovasi dan kompetisi. 

Dengan memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan nilai produk atau solusi yang sudah ada, bisnis dapat menciptakan efisiensi yang lebih besar di seluruh operasi dan meningkatkan aliran pendapatan. 

Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan dan melakukan pengujian beta serta pengujian A/B dapat membantu dalam menentukan inovasi mana yang benar-benar akan berdampak pada pelanggan dan memastikan bahwa inovasi yang dilakukan sesuai dengan pengalaman pelanggan yang diinginkan.

6. Fokus pada nilai perusahaan

fokus pada nilai dan kekuatan perusahaan sangat penting dalam mencapai keseimbangan antara inovasi dan profitabilitas yang stabil. 

Terkadang, perusahaan terlalu tergoda untuk mengejar tren baru atau memperluas bisnis ke area yang belum dijelajahi dengan membuang sumber daya pada hal-hal yang mungkin tidak konsisten dengan nilai-nilai perusahaan atau kekuatan intinya. 

7. Jangan terjebak pada tren 

Seorang pengusaha juga tidak boleh terjebak dalam tren bisnis atau teknologi terbaru dan merasa harus mengikuti setiap "peningkatan" baru yang muncul. 

Pasalnya, dalam dunia bisnis dan teknologi yang cepat berubah, Sayangnya, terkadang tren itu tidak selalu sesuai dengan kebutuhan unik bisnis Anda atau tidak sesuai dengan visi dan tujuan akhir Anda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper