Bisnis.com, JAKARTA - Warung Madura atau toko kelontong Madura merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikelola warga asli Madura.
Warung Madura punya ciri khas yang berbeda dengan konsep toko kelontong lainnya.
Selain tampak dari tata letak barang dagangan yang berbeda dengan toko kelontong konvensional, toko kelontong Madura juga punya ke-khasan mengenai jam bukanya.
Toko kelontong yang satu ini juga telah menyebar di berbagai kota besar Indonesia, mulai dari Surabaya, Jakarta, Jawa Barat, dan lain sebagainya.
Bukan hanya itu saja, toko kelontong Madura juga sempat viral di media sosial karena beberapa pemiliknya mampu membangun rumah dengan biaya miliaran rupiah.
Usaha yang dikelola warga asli Madura yang unik ini bikin penasaran, kira-kira apa penyabab omzetnya bisa tinggi? Berikut ulsannya.
Rahasia Omzet Ratusan Juta Warung Madura
Berdasarkan penelusuran Bisnis.com, pemilihan lokasi yang strategis jadi salah satu kunci kesuksesan warung Madura
Bahkan lokasi toko kelontong Madura bisa berdekatan dengan mini market modern seperti Indomaret atau Alfamart.
Toko kelontong Madura tak takut bersaing dengan mini market justru bisa jadi alternatif bagi calon pembeli yang malas belanja di mini market.
Sementara jam bukanya juga berbeda, menurut kanal YouTube Jeda Nulis milik Habib Ja’far, warung kelontong madura buka 24 jam penuh.
Bahkan pemilik warung yang jadi narasumber kanal YouTube Jeda Nulis berseloroh kalau warung madura tutup berarti pas hari kiamat.
Saking ramenya, warung Madura bahkan disebut-sebut saingan berat toko modern Indomart dan Alfamart.
Barang dagangan yang dijual di warung madura juga cukup lengkap mulai kebutuhan pokok, snack, hingga rokok.
Dikutip dari Solopos.com, omzet jualan warung Madura mencapai Rp2 juta hingga belasan juta rupiah. Tergantung lokasi dan tingkat keramaian.
Namun, selain omzet tinggi, modal yang dibutuhkan untuk membuka warung madura juga tinggi yakni sekitar Rp200 juta untuk sewa kios, membeli perlengkapan jualan hingga kulakan barang dagangan.