Bisnis.com, JAKARTA - Sang miliarder di balik klub bola Inter Miami telah menemukan permata yang diinginkannya, yaitu Lionel Messi yang akan menjadi kunci kejayaan tim mereka.
Inter Miami sendiri merupakan tim Major League Soccer (MLS) yang didirikan oleh David Beckham dan saat ini secara utama dimiliki oleh pengusaha keturunan Kuba-Amerika bernama Jorge Mas dan saudaranya, Jose Mas.
Sebelumnya, Messi sempat diyakini akan bergabung bersama klub raksasa Arab Saudi, Al Hilal pada Selasa (6/6). Namun, pada akhirnya Messi memutuskan tidak ke Liga Arab Saudi dan memilih MLS.
Dikutip dari Arriyadiyah, alasan yang membuat Messi ke Inter Miami yakni terkait hasil negosiasi, di mana Al Hilal menolak menaikkan bayaran untuk kapten timnas Argentina tersebut.
Sebagai informasi, tawaran resmi kepada Lionel Messi dari Al Hilal sebesar 400 juta euro atau Rp6,4 triliun per tahun. Dengan ini Messi akan menjadi pesepak bola dengan bayaran tertinggi dalam sejarah di dunia.
Lantas, siapa sosok yang berani menawar Messi dengan angka pastinya fantastis ini?
Jorge Mas (60) merupakan CEO dan pemilik Inter Miami FC sejak 2021.
Baca Juga
Kedatangan Lionel Messi ke Inter Miami FC seolah menjadi puncak dari impian besar Jorge Mas untuk mengubah Miami menjadi pusat sepak bola yang prestisius dan berpengaruh, bukan hanya di South Florida, tetapi juga di seluruh Amerika.
Selain kehadiran Lionel Messi yang tersorot. Nyatanya, sosok Jorge Mas sendiri memilih kisah hidup yang menarik untuk dikulik.
Melansir dari Forbes, Jorge Mas yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$1,3 miliar atau Rp19,3 triliun telah menempuh perjalanan yang panjang.
Dia dilahirkan di Miami pada 1963, hanya tiga tahun setelah sang Ayah Jorge Mas Canosa harus wafat 1997 kala melarikan diri dari Kuba untuk menghindari pemerintahan Fidel Castro.
Awal Kehidupan Sang Ayah ‘Jorge Mas Canosa’
Sosok mendiang Ayah dari Jorge Mas yang bernama Jorge Mas Canosa adalah seorang tokoh yang gigih dan penuh semangat dalam menentang rezim komunis di Kuba.
Setelah melarikan diri ke Amerika Serikat, dia pun bergabung dengan pasukan pengasingan Kuba yang dilatih oleh CIA. Meskipun gagal mendarat di Pantai Babunak, namun dia tetap berkomitmen untuk melawan rezim Castro.
Setelah tiba di Amerika Serikat, Jorge Mas Canosa menghabiskan waktu singkat di Angkatan Darat AS.
Pada 1969, dia memperoleh perusahaan telepon kecil di Puerto Riko bernama 'Iglesias y Torres' pada 1969.
Kala itu, dia menggunakan pinjaman sebesar $50.000 atau yang saat ini setara dengan Rp742,3 juta untuk melakukan akuisisi perusahaan dan mengubah namanya menjadi Church & Tower dengan harapan bisa menembus pasar Amerika Serikat.
Perjalanan Karier Sang Miliarder ‘Jorge Mas’
Jorge Mas mulai bekerja untuk perusahaan ayahnya pada 1984. Saat itu perusahaan tersebut utamanya bertanggung jawab dalam pemasangan kabel dan pemasangan tiang telepon.
Pada 1994, Jorge mengambil alih Church & Tower dari ayahnya dan mengubah perusahaan yang berbasis di Miami tersebut menjadi sebuah raksasa konstruksi multinasional yang sekarang dikenal sebagai MasTec.
Perusahaan ini menyediakan instalasi, konstruksi, dan perawatan untuk infrastruktur energi, utilitas, dan komunikasi.
Jorge Mas banyak berperan dalam menginternasionalisasikan perusahaan tersebut dengan melakukan sejumlah akuisisi perusahaan infrastruktur telekomunikasi di negara-negara seperti Brasil, Spanyol, Chili, Peru, dan juga Argentina, negara asal Lionel Messi, tidak lama setelahdsia mengambil alih perusahaan.
Pada 2022, MasTec menghasilkan pendapatan sebesar US$9,8 miliar atau Rp145,4 triliun menjadikannya salah satu perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dikelola oleh orang keturunan Hispanik.
Jorge Mas Canosa sendiri memiliki hampir 15 persen saham perusahaan tersebut, yang diperdagangkan di Bursa Saham New York, dengan nilai saham saat ini sebesar $1,2 miliar atau Rp17,8 triliun
Pada 1990, Mas juga menjadi salah satu pendiri perusahaan bernama Neff Rentals. Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan peralatan dan alat konstruksi, dimulai dari satu toko di selatan Florida hingga mencapai 80 cabang.
Terlibat dalam Klub Olahraga
Sejak 2018, Jorge Mas mulai terlibat dalam dunia olahraga profesional ketika dia bergabung dengan kelompok kepemilikan Inter Miami yang baru terbentuk, yang juga melibatkan bintang sepak bola Inggris, David Beckham.
Tiga tahun kemudian, pada 2021, Mas menyelesaikan pembelian saham mayoritas dari CEO Sprint, Marcelo Claure, dan CEO Softbank, Masayoshi Son, melalui buyout bersama dengan saudaranya, Jose Mas.
Lalu 2021, Mas telah menjabat sebagai CEO dan pemilik mayoritas tim, sementara Beckham dan Jose Mas berbagi kepemilikan bersama.
Pada 2021, perusahaan ekuitas swasta Ares Management juga membeli saham dalam tim tersebut.
Pada Februari, Forbes menilai Inter Miami senilai US$600 juta atau Rp8,9 triliun menjadikannya tim Major League Soccer (MLS) yang nilai valuasinya tertinggi ke-11 di antara tim MLS lainnya.
Selain itu, Mas juga menjabat sebagai ketua Cuban American National Foundation, sebuah kelompok yang didirikan oleh Ayahnya pada 1981 guna membantu anggota komunitas Kuba di Miami, Florida.