Bisnis.com, JAKARTA - Hermanto Tanoko, taipan pemilik cat bermerek Avian sekaligus produsen air mineral Cleo, diketahui menambah koleksi kepemilikan sahamnya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
Melansir dari Bisnis, hingga periode Juni 2023 bos PT Avia Avian Tbk. (AVIA) tersebut duduk di posisi ke-14 sebagai pemegang saham Bank Danamon dengan porsi kepemilikan 7,03 juta (7.035.700) saham atau 0,08 persen.
Jumlah ini naik dibandingkan dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya, di mana, pada Mei lalu posisinya masih duduk di urutan ke-16 dengan kepemilikan 6,33 juta (6.334.700) saham atau 0,007 persen.
Sebagai orang yang masuk ke jajaran 50 orang terkaya di dunia, melalui ‘Tancorp’, dirinya memang membawahi beragam subholding, mulai dari distribusi, hospitality, retail, health and beauty hingga properti.
Lantas, apa saja gurita bisnis Hermanto Tanoko ? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Gurita Bisnis Hermanto Tanoko
1. Air Mineral
Melalui PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) yang mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 5 Mei 2017. Mengutip dari RTI, PT Tancorp Global Abadi memiliki sebanyak 6,69 miliar saham atau 55,79 persen. Lalu, PT Tancorp Global Sentosa juga memiliki 2,53 miliar atau setara 21,09 persen dari seluruh saham. Keduanya merupakan pengendali produsen air mineral CLEO.
Baca Juga
2. Properti
Hermanto Tanoko juga menjadi pemilik PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) yang listing pada 9 Juli 2018. Saat ini, PT Tancorp Global Sentosa memiliki saham sebanyak 8,78 miliar atau 80,3 persen serta menjadi pengendali RISE.
Melansir dari situs resmi perusahaan, dirinya memiliki sejumlah hotel, perkantoran, apartemen, residensial hingga pergudangan. Mulai dari, Arc 100, Voza Tower, Vasa Hotel, Kyo Society, Dakota, Grand Sunsire, hingga Cleo Hotels
3. Industri Bahan Bangunan
Tanbiz Brand merupakan Sub Holding yang bergerak dibidang industri bahan bangunan, plastik, hingga bahan baku plastik. Ada beberapa emiten yang tergabung di anak usaha ini, seperti PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK).
PT Tancorp Bangun Indonesia sendiri menjadi pengendali CAKK yang melantai di Bursa pada 31 Oktober 2018, dengan total kepemilikan mencapai 752,6 juta saham atau 62,54 persen.
Tak hanya itu, bisnis yang kini melejitkan namanya juga bergerak di industri cat, PT Avia Avian Tbk. (AVIA). AVIA resmi listing dengan menawarkan 6,20 miliar saham di harga Rp930 per lembar.
4. Perbankan
Terbaru, Hermanto Tanoko tercatat memiliki 7.035.700 saham BDMN atau 0,08 persen per Juni 2023, yang membuatnya masuk dalam top 20 pemegang saham Bank Danamon di nomor 14.
Jumlah tersebut bertambah dari data per 30 April. Saat itu, bos Grup Tancorp ini mempunyai 6.059.000 saham atau 0,07 persen dan posisinya ada di nomor 16 pemegang saham terbesar BDMN. PT Tancorp Surya Sentosa sendiri menjadi pemegang saham pengendali AVIA sebesar 22,67 miliar saham atau 36,6 persen.
5. Ritel
Mengutip dari situs perusahan, ada dua unit usaha yang berada di bawah naungan Tanworld Network, gurita bisnis milik Hermanto yang memayungi beberapa aktivitas brand.
Pertama, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) yang listing pada 25 November 2021. Emiten yang bergerak pada bidang retail bahan bangunan. PT Tancorp Surya Sukses menjadi pengendali dengan kepemilikan 1,59 miliar saham atau setara dengan 23,5 persen dari total saham yang beredar.
Kedua, PT Mega Perintis Tbk. (ZONE), ritel fesyen yang terkenal dengan merek Manzone. Melansir dari Bisnis, ZONE menargetkan penjualan dapat tumbuh 20 persen dan laba bersih dapat naik dua kali lipat pada 2023.
Sebelumnya, pada periode Januari—September 2022, ZONE membukukan laba bersih Rp62,47 miliar, melesat 803 persen dari Rp7,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sang konglomerat ini juga mencatatkan PT Penta Valent Tbk. (PEVE) yang telah melantai di Bursa pada Januari 2023. PEVE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor produk farmasi,dan konsumsi. Nantinya, PEVE akan dimasukkan ke dalam sektor konsumer siklikal dengan subsektor consumer distributors.
Melansir dari RTI, per 30 Juni 2023 PT Tancorp Mega Buana menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebanyak 988,7 juta saham atau sebesar 56 persen.