Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok John Warnock, Pendiri Adobe yang Meninggal di Usia 82 Tahun

Pendiri Adobe meninggal dunia di usia 82 tahun pekan alu, simak profilnya
John Warnock, co-founder Adobe Inc,./Bloomberg
John Warnock, co-founder Adobe Inc,./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi pecinta desain grafis, pasti pernah menggunakan Photoshop. Perarangkat lunak yang bisa digunakan untuk edit gambar, tapi juga menciptakan gambar-gambar baru sesuai imajinasi penggunanya. 

Tapi, tahukah siapa pembuat aplikasi-aplikasi di balik Adobe Systems Inc. ini? Adalah John Warnock, seorang ilmuwan ahli komputer, inventor, dan pebisnis di bidang teknologi yang mendirikan Adobe bersama rekannya Charles Geschke pada 1982. 

Melansir Reuters, pembuat Photoshop ini dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (19/8/2023) di usianya 82 tahun. Namun, penyebab kematiannya tak diberitahukan secara terperinci. 

"Ini adalah hari yang menyedihkan untuk industri dan komunitas Adobe yang sudah memberikan inspirasi selama puluhana tahun," tulis CEO Adobe Shantanu Narayen. 

Biodata John Warnock

Pria bernama lengkap John Edward Warnock merupakan kelahiran Salt Lake City, Utah, AS pada 6 Oktober 1940. Meskipun merupakan seorang ahli komputer dia sempat tak lulus pelajaran matematika saat kelas 9, sebelum kemudian lulus dari Olympus High School. 

Dia kemudian melanjutkan pendidikan untuk mendapat gelar Sarjana Matematika dan Filsafat di University of Utah hingga menjadi Doktor Filsafat Teknik Elektro dan Ilmu Komputer. 

Selain itu, dia juga mendapat gelar honorarium di bidang keilmuan dari University of Utah dan American Film Institute. 

Warnock mengawali karirnya menjadi ilmuwan, membuat tesis pada jenjang master pada 1964 membuktikan pemecahan teorema radikal Jacobson yang awalnya dikemukakan oleh matematikawan Amerika Nathan Jacobson pada tahun 1956.

Selanjutnya, untuk jenjang Doktoralnya, Warnock menciptakan "Warnock Algorithm" berkaitan dengan grafis komputer. Penemuannya memecahkan masalah rendering gambar yang rumit dengan menghindari masalah. 

Algoritma Warnock memungkinkan komputer merender sebuah gambar ketikak sebagian besar rendering komputer hanya bisa merender gambar garis. 

Pada 1976, Warnock kemudian bekerja di perusahaan grafis komputer di Evaans & Sutherland. Dia juga sempat bekerja dengan Geschke dan Putman pada 1978 di Pusat Riset Xerox di Palo Alto sebelum kemudian menemukan Adobe.

Selanjutnya, setelah Geschke mundur dari Xerox pada 1982, keduanya memutuskan membuat perusahaan teknologi sendiri yakni Adobe. Melalui perusahaan baru mereka ini, mereka mengembangkan teknologi yang setara PostScript, dan membawanya ke pasar untuk LaserWriter Apple pada tahun 1985.

Kemudian, pada 1986 Warnock menciptakan Adobe Illustrator, program untuk menggambar di komputer menggunakan garis-garis dan kurva bezier untuk merender gambar.

Awalnya, Warnock menciptakan program tersebut untuk mempermudah pekerjaan istrinya, Marva, yang merupakan seorang desainer grafis. Dia kemudian meluncurkan program komputer tersebut pada 1987. 

Terus berinovasi, pada 1991, Warnock membuat sistem bernama "Camelot" yang kemudian dikembangkan menjadi Portable Document Format (PDF). Tujuan pengembangan Camelot adalah untuk bisa membuka dokumen dari aplikasi apapun, mengirim dokumen versi elektroniknya ke mana saja, dan bisa dilihat serta dicetak di mana saja. 

Setelah memegang tujuh paten produk di sistem Adobe, dia sempat bekerja di beberapa tempat lainnya seperti masuk dalam jajaran direksi Ebrary, Knight-Rider, MongoNet, Netscape Communicaation, daan Salon Media Group. 

Dia juga pernah memimpin Tech Museum of Innovation di San Jose dan menjadi dewan pengawas American Film Institute daan Sundance Institute.  

Warnock melepas dan pensiun menjadi CEO Adobe pada 2000 dan mengalihkan jabatannya ke Geschke hingga 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper