Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Shirota di Balik Minuman Yakult yang Mendunia

Minoru Shirota, sosok di balik minuman kesehatan penuh manfaat Yakult yang mendunia
Minoru Shirota/YakultIndonesia
Minoru Shirota/YakultIndonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Siapa yang tak kenal Yakult? Minuman satu ini hampir selalu ada di daftar belanja setiap rumah tangga. 

Minuman dalam kemasan botol kecil ini mengklaim bisa menjaga kesehatan usus lantaran mengandung jutaan bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.  

Melalui jargonnya "Cintai Ususmu, Minum Yakult Tiap Hari", perusahaan ini percaya akan pentingnya pencegahan sebelum sakit, berawal dari usus yang sehat akan membawa pada umur panjang. 

Lantas siapa yang ada di balik terciptanya minuman sehat yang menjadi favorit masyarakat ini? 

Mengutip sejumlah sumber, Minoru Shirota merupakan pendiri Yakult yang lahir di Iida-Shi, Nagano-ken pada April 1899. Dia menempuh pendidikan di Iida pada 1913. 

Bercita-cita menjadi dokter, Shirota melanjutkan pendidikannya di SMA 2 Sendai-shi, Miyagi-Ken yang sekarang sudah menjadi Universitas Tohoku dan kemudian melanjutkan sekolah ke Fakultas Kedokteran di Kyoto Imperial University, yang sekarang sudah menjadi Kyoto University. 

Shirota memfokuskan studinya pada mikroorganisme saluran cerna. Inspirasi terbesarnya datang dari karya pemenang hadiah Nobel Elie Metchnikov, khususnya, tentang ‘Panjang Umur Tanpa Penuaan’, sebuah makalah dari tahun 1900 yang menyatakan harapan hidup lebih besar pada orang Bulgaria yang rutin mengonsumsi susu fermentasi.

Meskipun terhambat perang di Jepang, Shirota tak gentar melanjutkan pendidikan dan penelitiannya, dengan latar belakang kondisi di Inadani, Nagano, tempat Shirota dibesarkan, di mana tanahnya gersang dan tak bisa ditanami tumbuhan. 

Hal ini membuat banyak penduduk di saana hidup miskin dan banyak anak-anak yang sering sakit karena tidak bisa makan makanan bergizi. Beberapa penyakit yang sering menyerang adalah tifus dan disentri. 

Salah satu yang menjadi terobosan terbesar Shirota adalah penelitiannya ketika dia menemukan manfaat bakteri asam laktat di usus, dan potensinya untuk menekan bakteri berbahaya.  

Dia meyakini bahwa dengan menyediakan dan memperkuat bakteri baik di dalam usus dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan kesehatan usus masyarakat. 

Pada musim semi 1925 Shirota lulus kuliah dengan penelitian Shirota terkait bakteri di usus mengalami kemajuan pesat dibandingkan saat masih di masa kuliah, di mana dia hanya menemukan bakteri baik, yang kebanyakan mati sebelum mencapai usus,

Hingga pada 1930,  Shirota kemudian berhasil mengisolasi strain probiotik tertentu dari Lactobacillus casei yang dapat bertahan dari cairan lambung dan menyelesaikan perjalanannya.  

Strain ini kemudian dikenal sebagai Lactobacillus casei Shirota, atau ‘strain Shirota’ yang memiliki sejumlah manfaat, termasuk pencernaan yang lebih baik, bakteri tidak berbahaya, dan membuat usus menjadi lebih sehat secara keseluruhan. Penemuan ini juga bermanfaat meningkatkan kekebalan, dan penurunan keparahan gejala penyakit yang terjadi di usus.  

Shirota meyakini bahwa kunci kesehatan adalah bukan denganmengobati penyakit, tapi mencegah penularannya. Oleh karena itu, dia ingin mengembangkan suplemen yang dapat memberikan strain Shirota kepada sebanyak mungkin orang dalam bentuk yang dapat dikonsumsi. Dia juga ingin kesehatan bisa dirasakan oleh semua orang, tanpa memandang kekayaan atau status.

Dengan tekad tersebut, Shirota kemudian mengembangkan minuman probiotik yang kini sudah dikenal di kancah internasional, Yakult. Minuman berbahan dasar susu fermentasi yang mengandung miliaran unit strain Shirota.  

Shirota mulai memasarkan Yakult pada 1935 dengan membagikan botol secara individual kepada pasien di wilayahnya. Namun, dengan kabar menyebar dengan cepat, membuat permintaan Yakult meroket. 

Bisnisnya dengan cepat tumbuh dengan gerakan akar rumput, dan dijual hanya dengan harga 5 yen. Akhirnya, bisnisnya berkembang tidak hanya di Jepang, namun juga di luar negeri, dan segera mencapai lebih dari 500 cabang di seluruh dunia. Shirota mendirikan Kantor Pusat Yakult pada 1955 di Tokyo, dan menjabat sebagai ketua dan direktur Lembaga Penelitian.

Yakult Indonesia

Di Indonesia, Yakult dikelola oleh PT Yakult Indonesia Persada. Perusahaan ini berdiri sejak 1991 di Indonesia sebagai pemegang lisensi dari Yakult Honsha Co. Ltd., Jepang.

Yakult sudah mendapatkan penghargaan “World Brand Award” pada 2018 dan saat ini dipasarkan di 40 negara di dunia dan dikonsumsi lebih dari 40 juta orang setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper