Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek sekolah pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Sekolah tersebut adalah Nusantara Intercultural School (NIS) yang bertaraf internasional, dan dibangun di bawah Jakarta International School (JIS).
Jokowi mengatakan, hadirnya JIS di IKN akan menjadi angin segar dalam mendukung suksesi pemindahan ibu kota negara ke Nusantara.
Jakarta Intercultural School (JIS) awalnya diberi nama International School of Djakarta dan dibuka pada 1 September 1951. Sekolah ini dibuka hanya dengan tiga staf pengajar dan tujuh anak berusia antara 3 tahun hingga 10 tahun.
International School of Djakarta memiliki awal yang sederhana dengan satu tujuan, dua wanita, tujuh anak dan ruang kelas darurat di garasi rumah di Jl. Kebon Sirih. Sekolah ini didirikan untuk anak-anak ekspatriat yang tinggal di Jakarta dan merupakan sekolah dasar dan menengah internasional terbesar di Indonesia.
Namun, dalam sebulan, jumlah siswa sekolah bertaraf internasional ini mulai membludak hingga harus menggunakan kedua garasi ruang kelas. Sekolah itu kemudian diperluas ke halaman sampingnya. Empat ruang kelas terbuka lainnya dibangun.
Baca Juga
Pada 1952, sekolah tersebut memperoleh sebidang tanah di pinggiran Jakarta, di Pattimura, Kebayoran Baru. Sekolah Pattimura kemudian membuka pintunya setelah liburan musim panas pada 1953 dan menawarkan kelas untuk taman kanak-kanak, serta kelas 1 sampai 6.
Pada 1965, Sekolah Internasional Djakarta menjadi Joint Embassy School (JES). Sekolah tersebut diperluas hingga ke kelas sembilan pada 1967, dan program Sekolah Menengah Atas penuh juga mulai dipertimbangkan.
Seiring dengan meningkatnya investasi asing di Indonesia, semakin banyak anak yang masuk ke JIS. Melalui pertumbuhan populasi pelajar yang terus meningkat, maka menjadi semakin penting untuk menawarkan tidak hanya Sekolah Dasar dan Menengah tetapi juga Sekolah Menengah Atas.
Pada 1969 diambil keputusan untuk mencari lokasi sekolah baru dan memperluas pendidikan JIS ke tingkat Sekolah Menengah Atas.
Dua dekade kemudian, sekolah dasar kecil yang hanya terdiri dari dua kelas itu berkembang menjadi sekolah dengan tingkatan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Kelas 12.
Pada tahun 1970-an, JIS mengalami pertumbuhan pesat. Semakin banyak orang asing yang datang untuk menyumbangkan keahlian dan bantuannya. Sehingga muncul kebutuhan untuk memperluas kampus JIS seiring dengan bertambahnya jumlah siswa.
JIS kemudian memperoleh akreditasi formal pada tahun 1973 dan pada tahun-tahun berikutnya, juga International Baccalaureate (IB). JIS menjadi Sekolah Internasional yang diakui oleh pemerintah Indonesia dan beberapa badan akreditasi bersertifikasi internasional. JIS berdiri di bawah yayasan (organisasi nirlaba) yang beroperasi sebagai Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), atau Sekolah Kerja Sama.
Sempat Alami Kebakaran
Tahun 1980-an JIS mengalami kebakaran di kampus Cilandak sehingga sekolah Pattimura harus direnovasi dan dibangun kembali. Pada musim semi 1981, kebakaran di kampus Cilandak menghancurkan lima kelas.
Setelah kebakaran, komunitas JIS yang kuat berkumpul untuk membantu dan membersihkan dan menyelamatkan buku, dan arsip penting.
SD Pattimura sudah mencapai kapasitas maksimalnya akhirnya membangun sekolah baru di halaman sekolah asli dan melestarikan semangat “Pattimura lama” pada 1985 dengan tata ruang terbuka dan pohon beringin yang ikonik di tengahnya.
Empat dekade setelah awal berdirinya JIS di sebuah rumah di Jl. Kebon Sirih, sekolah semakin berkembang dalam jumlah siswa dan ukuran kampus. Tingginya permintaan masuk membuat JIS memutuska untuk membangun kampus dasar lainnya, SD Pondok Indah (PIE).
Sekolah Menengah dipindahkan ke bekas gedung sekolah dasar dan ukurannya juga bertambah. Pada akhir dekade ini, JIS dihadapkan pada kerusuhan politik di Indonesia, yang menyebabkan seluruh siswa dan kegiatan belajar mengajar harus dievakuasi. Selama masa tersebut, upacara wisuda bahkan harus diadakan di Singapura.
Namun setelah liburan musim panas dan juga tahun-tahun berikutnya, JIS terus menunjukkan ketangguhannya dan semakin banyak siswa yang memilih masuk ke sekolah internasional ini.
Kemudian, mulai dekade baru, pada 2010-an JIS sudah banyak mengalami perubahan fisik besar, salah satunya mengukuhkan logo Naga yang menjadi ciri khas JIS hingga saat ini.
Pada 2014 sekolah ini juga mengganti nama “Jakarta International School” yang sudah digunakan sejak tahun 1978 menjadi “Jakarta Intercultural School”.
Sekolah Termahal di Indonesia
Karena merupakan yayasan nonprofit, JIS menjadi salah satu sekolah termahal di Indonesia. JIS juga menggunakan kurikulum di Amerika Utara.
Sedangkan khusus siswa SMA, menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) atau Advanced Placement (AP).
Adapun, untuk biaya aplikasi atau formulir pendaftaran sendiri dibanderol dengan harga sebesar Rp5.000.000 per siswa. Sementara itu, untuk biaya pendaftaran tahunan sebesar Rp22.000.000 – Rp27.000.000
Adapun biaya pendidikan tahunan di JIS berikut ini:
– PAUD (Full Day) biaya secara total adalah Rp337.500.000 per tahun
– Sekolah TK (Kindergarten) biaya secara total adalah Rp455.950.000 per tahun
– Tingkat SD (Elementary) biaya secara total adalah Rp476.500.000 per tahun
– SMP (Middle School) biaya secara total adalah Rp542.700.000 per tahun
– SMA (High School) biaya secara total adalah Rp546.060.000 per tahun
