Bisnis.com, JAKARTA - Donlad Trump dan Joe Biden dipastikan akan tarung ulang dalam Pilpres AS 2024.
Uang adalah faktor yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan kampanye politik di mana pun, termasuk di AS.
Lantas seberapa besar kekayaan dua petahanan calon presiden AS, Donald Trump dan Joe Biden?
Meskipun posisi kebijakan dan hubungan para calon dengan pemilihnya merupakan hal yang penting dalam pencalonan diri sebagai presiden. Namun tidak dapat dipungkiri ketersediaan uang tunai pada akhirnya juga dapat menjadi sumber kehidupan dalam pemilihan presiden.
Dilihat dari kekayaan pribadi, calon presiden terkaya 2024 diduduki oleh Donald Trump, yang kemudian disusul oleh calon presiden lainnya, Vivek Ramaswamy, Dean Phillips, dan Robert F. Kennedy Jr. Sementara itu Joe Biden menempati posisi kelima.
Kekayaan Donald Trump
Baca Juga
Donald Trump merupakan satu-satunya calon presiden AS yang menduduki posisi sebagai miliarder dengan kekayaan bersih menurut Forbes sebsar US$2,6 miliar sampai dengan Februari 2024.
Kekayaannya menempatkan dirinya di dalam daftar orang terkaya di dunia meskipun berada di urutan ke-1.216.
Dalam perincian asetnya, Forbes menyebutkan Trump memiliki US$640 juta dalam bentuk tunai dan aset pribadi, US$690 juta dalam real estate di New York City, US$190 juta dalam real estate non-New York City, US$870 juta dalam bentuk klub golf dan resor, dan US$160 juta dalam bentuk properti di media sosial dan bisnis merek.
Kekayaan Trump sebagian besar berasal dari real estat, mulai dari bangunan tempat tinggal di New York City hingga lapangan golf dan hotel di seluruh dunia.
Menurut Bloomberg, salah satu aset terbesarnya adalah sahamnya senilai US$500 juta di 1290 Avenue of the Americas, sebuah gedung perkantoran di Manhattan.
Namun, kekayaannya sempat menurun setelah eberapa kepemilikan properti Trump terdampak oleh pandemi Covid-19, dengan gedung-gedung perkantoran Trump yang mengalami lemahnya permintaan akibat meningkatnya pekerjaan jarak jauh. Nilai gedung perkantorannya menurun sebesar US$170 juta, menurut Forbes.
Kekayaan Joe Biden
Berbeda jauh dari rivalnya, kekayaan bersih Biden yang sebenarnya adalah sekitar US$10 juta, menurut Forbes, yang membuatnya disebut sebagai “Joe si Kelas Menengah”.
PolitiFact menyebut Biden sebagai salah satu “anggota paling tidak kaya” di Kongres sebelum dia menjadi wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama dan kemudian menjadi presiden sendiri.
Sebagai presiden, kekayaan Biden telah meningkat dari sekitar US$8 juta ketika dia menjabat, menjadi sekitar US$10 juta.
Namun seperti yang dikatakan Forbes, peningkatan tersebut “tidak ada hubungannya dengan urusan bisnis keluarga di negara-negara yang berjauhan,” seperti yang diklaim oleh beberapa lawan politik Biden.
Sebaliknya, Forbes menyebutkan bahwa Biden menjadi lebih kaya dengan melakukan apa yang dilakukan banyak orang Amerika berusia 80 tahun, yakni bisnis di bidang real estate.
Presiden Biden memiliki dua rumah di Delaware yang bernilai gabungan sekitar US$7 juta. Berkat pasar perumahan yang sedang panas-panasnya dalam beberapa tahun terakhir, harga rumah-rumah tersebut kini hampir US$1,8 juta lebih tinggi dibandingkan saat Biden menjabat.
Forbes juga mencatat Biden sudah lama tertarik pada real estate. Sejak usia pertengahan 20-an, dia membeli tiga rumah dan lahan seluas 85 hektar di Maryland dengan tujuan suatu hari nanti mengubah properti itu menjadi kompleks keluarga.
Sebelumnya, dia mengubahnya menjadi properti sewaan. Alih-alih ditempati sendiri, Biden dan keluarganya tinggal tanpa biaya sewa di sebuah pondok terdekat dengan imbalan mengelola kolam renang setempat.
Adapun aset lainnya milik Biden mengutip Forbes adalah mobil Corvette Stingray tahun 1967 yang diterima Biden sebagai hadiah pernikahan dari ayahnya dan kini bernilai sekitar US$100.000.
Sebagai presiden, Biden memperoleh pendapatan tahunan sebesar US$400.000. Pengungkapan keuangan yang dipublikasikan oleh Gedung Putih pada Mei 2023 menunjukkan bahwa Biden memiliki aset antara US$1 juta dan US$2,65 juta pada 2022, tidak banyak berubah dibandingkan 2021, tahun penuh pertamanya di Gedung Putih.