Bisnis.com, JAKARTA - Banyak dinasti keluarga yang telah membentuk perekonomian Asia. Berbagai industri menghasilkan konglomerat, mulai dari sektor energi hingga kerajaan perbankan.
Berdasarkan kumpulan data global yang mencakup 1.000 perusahaan publik milik keluarga dari Credit Suisse, 517 di antaranya berasal dari kawasan Asia-Pasifik pada 2022.
Secara keseluruhan, perusahaan yang dikelola keluarga terbukti memiliki hasil inovatif yang lebih tinggi karena kepemilikan jangka panjang yang menghasilkan modal sosial yang lebih kuat, jika digabungkan dengan model operasi yang lebih efisien.
Tahun ini, Keluarga Ambani dan Mistry dari India, bersama dengan keluarga Hartono dari Indonesia, termasuk di antara 5 keluarga terkaya di Asia, dengan kekayaan bersih kolektif sebesar US$247,2 miliar.
Lantas siapa saja 5 keluarga terkaya di Asia?
1. Keluarga Ambani, India
Kekayaan keluarga Ambani berasal dari konglomerat Reliance Industries, yang memiliki investasi di berbagai bidang termasuk petrokimia, telekomunikasi, ritel, dan jasa keuangan.
Reliance didirikan oleh mendiang ayahnya Dhirubhai Ambani, seorang pedagang benang, pada 1966 sebagai produsen tekstil kecil. Setelah kematian ayahnya pada 2022, Mukesh Ambani dan adiknya Anil membagi kerajaan keluarga.
Baca Juga
Kini perusahaan ini menjadi perusahaan sektor swasta terbesar di India dengan kapitalisasi pasar sebesar US$233,83 miliar per Maret 2024, menurut situs web perusahaan.
Keluarga Ambani memiliki kekayaan US$102,7 miliar pada 19 Januari, menurut Bloomberg. Mukesh Ambani memiliki dua putra, Akash dan Anant Ambani, dan seorang putri, Isha Ambani.
Anant Ambani baru-baru ini mengadakan pesta pranikahnya yang mewah dengan tunangannya Radhika Merchant, sebuah acara yang dilaporkan Daily Mail menelan biaya 120 juta pound atau sekitar US$151,9 juta, setara dengan Rp2,38 triliun.
2. Keluarga Hartono, Indonesia
Kekayaan keluarga Hartono bermula dari Oei Wie Gwan yang membeli produsen rokok kretek di Indonesia dan menamainya Djarum pada 1950.
Dia kemudian meninggal dunia dan mewariskan perusahaannya kepada kedua putranya, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pada 1963.
Memanfaatkan kekayaan Djarum, Hartono bersaudara mengakuisisi perusahaan investasi Bank Central Asia yang kini menjadi sumber utama kekayaan mereka. Mereka juga merambah ke sektor e-commerce dengan online mall Blibli.
Menurut Bloomberg, Keluarga Hartono memiliki kekayaan kolektif sebesar US$44,8 miliar pada 19 Januari.