lBisnis.com, JAKARTA — Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, mengalami penurunan status miliarder yang signifikan, turun ke peringkat terendah dalam tiga dekade belakangan.
Meskipun kekayaannya masih mentereng di US$128 miliar atau setara dengan Rp2.072,95 triliun, Gates kini menduduki posisi orang terkaya kesembilan di dunia.
Posisi itu turun drastis dari posisi sebelumnya sebagai orang terkaya ketujuh hanya sebulan yang lalu menurut laporan terbaru dari Forbes Billionaire Index.
Penurunan kali ini juga menandai pertama kalinya Gates menduduki posisi rendah di antara orang terkaya di dunia sejak awal 1990-an.
Setelah menjadi orang terkaya di dunia selama hampir tiga dekade, dimulai pada 1995, penurunan peringkat Gates baru-baru ini mencerminkan pergeseran dinamika distribusi kekayaan global dan menyoroti perkembangan kekayaan tokoh-tokoh terkemuka di industri teknologi.
Beda dari kasus seperti Elon Musk atau Mark Zuckerberg yang mengalami penurunan kekayaan karena perusahaan yang diinvestasikannya mencatatkan kinerja buruk, investasi Microsoft dan Bill Gates lainnya tidak mengalami penurunan kinerja.
Baca Juga
Hanya saja, saham-saham Bill Gates dikalahkan oleh pertumbuhan saham-saham yang luar biasa seperti Meta milik Mark Zuckerberg dan Alphabet milik Larry Page.
Pergeseran dalam dinamika kekayaan ini telah menghasilkan tonggak sejarah yang signifikan, di mana salah satu pendiri Google, Page dan Sergey Brin, kini untuk pertama kalinya lebih kaya daripada Gates.
Dua faktor penting lain yang berkontribusi terhadap fluktuasi kekayaan Gates baru-baru ini, pertama, adalah upaya filantropisnya dengan menyumbangkan amal sebesar US$59 miliar ke Bill & Melinda Gates Foundation.
Kedua, perceraiannya yang memakan biaya besar pada 2021 semakin berdampak pada kondisi keuangannya.
Proses perceraian, yang dilakukan di negara bagian Washington, mengamanatkan bahwa semua aset yang diperoleh selama pernikahan harus dibagi 50/50 karena tidak adanya perjanjian pranikah. Kerangka hukum ini menambah kompleksitas pembagian aset.
Sebagai bagian dari penyelesaian perceraian mereka, keluarga Gates diharuskan untuk mengatur pembagian koleksi seni mereka yang bernilai total US$124 juta, bersama dengan berbagai investasi dan usaha lainnya.
Sebagai informasi, Bernard Arnault, tokoh terkemuka di balik merek-merek mewah seperti Louis Vuitton dan Christian Dior di bawah grup LVMH miliknya, saat ini menduduki peringkat orang terkaya di dunia, posisi yang dipertahankannya sejak Februari.
Selain itu Elon Musk, berada di belakang Arnault dalam peringkatnya, baru-baru ini melampaui Jeff Bezos untuk mengklaim tempat terkaya kedua. Lonjakan saham Tesla setelah kunjungan tak terduga Musk ke China pada 29 April meningkatkan kekayaannya sebesar US$14,5 miliar, menandai keuntungan terbesar perusahaan sejak 2021.
Naiknya posisi Musk tidak hanya menggantikan Bezos tetapi juga mempersempit kesenjangan antara dirinya dan Arnault. Dengan kekayaan bersih US$209,4 miliar, keunggulan Arnault atas Musk kini mencapai sekitar US$10 miliar.
Sebulan yang lalu, Arnault memiliki keunggulan US$30 miliar atas Bezos dan bahkan keunggulan lebih besar atas Musk. Namun, penurunan saham LVMH selama sebulan terakhir telah berkontribusi pada penurunan kekayaan Arnault sebesar US$17 miliar.