Bisnis.com, JAKARTA - Asia telah menjadi rumah bagi keluarga-keluarga terkaya di dunia, salah satunya keluarga Hartono yang menempati posisi kedua setelah keluarga Ambani.
Mengutip Forbes, keluarga Hartono memiliki kekayaan bersih US$48 miliar atau Rp782 triliun, menempati peringkat kedua di antara orang terkaya di Asia.
Kekayaan keluarganya bermula dari Grup Djarum, pemain industri rokok, salah satu yang terbesar di Indonesia. Selain itu, dua pewaris Grup Djarum, Budi dan Michael Hartono telah memperluas kerajaannya dengan berinvestasi di berbagai bidang.
Beberapa investasi besarnya antara lain ke Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia, dan ke berbagai bisnis, mencakup bidang elektronik, properti, dan agribisnis.
Profil Keluarga Hartono
Kekayaan Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono dimulai dari perusahaan rokok yang dibangun oleh ayahnya, Oei Wie Gwan.
Oei Wie Gwan mendirikan perusahaan rokok Djarum pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Setelah kebakaran besar dan Djarum ditinggal pemiliknya pada 1963, perusahaan tersebut kemudian mewariskan perusahaan tersebut kepada kedua anaknya, Hartono Bersaudara.
Baca Juga
Michael Bambang Hartono lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 2 Oktober 1939. Besar di kota tempat ayahnya membesarkan usaha rokok, dia menempuh pendidikan di Universitas Diponegoro, Semarang pada 1959.
Sementara itu, adiknya, Robert Budi Hartono lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 28 April 1940. Robert menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan kakaknya, di Universitas Diponegoro Semarang, dan mengambil jurusan Teknik Elektro.
Namun, keduanya tidak menyelesaikan studinya dan memilih fokus membantu ayahnya di Djarum setelah ayahnya meninggal dunia, yang ternyata membawa mereka menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Menjadi salah satu perusahaan produsen rokok terbesar di Indonesia, perusahaan ini telah tumbuh pesat di bawah kepemimpinan Hartono bersaudara. Namun, Hartono bersaudara, R. Budi dan Michael memperoleh sebagian besar kekayaan mereka dari investasi di Bank Central Asia.
Bank ini merupakan bank swasta terbesar di Indonesia. Kepentingan mereka kini beragam, termasuk elektronik, properti, dan agribisnis.
Kepemilikan keluarga ini juga meliputi merek elektronik populer Polytron dan real estat utama di Jakarta. Bisnis keluarga Hartono juga telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.