Bisnis.com, PADANG - Budidaya madu galo-galo atau kelulut kini menjadi usaha yang banyak diminati masyarakat di berbagai daerah di Provinsi Sumatra Barat karena mampu mendatangkan cuan.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat Yozarwardi perkembangan budidaya lebah madu tanpa sengat atau kelulut itu dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan, baik dari jumlah personil atau kelompok pembudidaya maupun jumlah unit stup atau koloni yang dibudidayakan.
"Jadi kami melihat untuk minat masyarakat terhadap budidaya kelulut ini terutama di pedesaan yang tinggi, karena budidaya kelulut ini berkaitan dengan keberadaan banyaknya pepohonan atau kawasan hutan," katanya, Senin (7/10/2024).
Dia menyampaikan alasan banyaknya masyarakat berminat melakukan budidaya kelulut itu, karena dari hasil panennya dapat meningkatkan pendapatan/ekonomi pembudidayanya.
Bahkan di beberapa tempat adanya budidaya lebah madu ini telah mengubah masyarakat yang selama ini memiliki aktivitas ekonomi yang menyebabkan kerusakan hutan, menjadi pembudidaya lebah madu kelulut yang melindungi kelestarian hutan.
"Penyebaran budidaya madu kelulut di Sumbar telah ada di hampir semua kabupaten dan kota, kecuali Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh yang belum ada melakukan budidaya itu," jelasnya.
Baca Juga
Sampai saat ini terdapat kurang lebih 3.000 kotak (stup) lebah madu diberikan kepada Kelompok Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Hutan di 10 UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) se-Sumbar tiap tahunnya.
"Wilayah kita berdasarkan KPH, terdapat 10 Unit. Tentu berada di wilayah yang ada hutannya. Jadi belum di semua kabupaten dan kota di Sumbar," katanya.
"Budidaya madu kelulut ini merupakan usaha yang tidak memerlukan areal yang luas dan keahlian khusus yang tinggi, makanya banyak yang minat," sambungnya.
Yoz menyatakan usaha budidaya madu kelulut itu bisa dilakukan di pekarangan rumah, tegalan, kebun, ladang bahkan di halaman rumah atau dalam pemukiman di pedesaan/nagari.
Selain mendatangkan cuan, madu galo-galo juga sangat baik untuk suplemen kesehatan, seperti bisa menambah kecerdasan, karena kandungan nutrisi yang tinggi juga harga yang relatif tinggi dibanding madu jenis lain, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Manfaat lainnya dengan mengkonsumsi madu kelulut itu yakni bisa meningkatkan diversifikasi/penganekaragaman usaha dan produk usaha. Kemudian konsumsi madu kelulut ini dapat meningkatkan kesehatan, kecerdasan, daya tahan/stamina.
Sementara itu, salah seorang pembudidaya kelulut di Kota Padang, Adia mengakui bahwa melakukan budidaya kelulut tersebut memiliki potensi yang besar dari sisi nilai ekonomi.
"Buktinya di kawasan saya ini (Sungai Bangkek) banyak tersebar budidayanya yakni 200 stup atau sarang yang siap dipanen," ucapnya.
Dikatakannya dalam menjalani budidaya ini, hasil panen madunya turut dijual, dimana harganya itu mulai dari Rp50 ribu sampai Rp2,5 juta, tergantung jenis madu dan ukuran botolnya.
"Yang pesan banyak sebenarnya, cuma butuh ditambah itu setup nya," tegas dia.