Bisnis.com, JAKARTA - CEO Xiaomi Lei Jun kini menjadi miliarder terkaya kelima di China setelah saham perusahaannya menguat 250% selama 12 bulan terakhir.
Lei, 55, sekarang memiliki kekayaan US$35,3 miliar, menurut perkiraan Forbes, dari semula sebesar US$10,9 miliar ketika Forbes mengukur kekayaannya untuk Daftar Miliarder Dunia yang diluncurkan pada April 2024.
Sejak awal tahun ini, saham Xiaomi telah naik 27,2%, melampaui kenaikan 9,1% pada Indeks Hang Seng yang menjadi acuan kota tersebut.
Reli ini sebagian didorong oleh bisnis ponsel pintar Xiaomi, yang menjual lebih banyak perangkat kelas atas dan menguntungkan.
Selain itu, kekayaannya juga terdongkrak karena minat investor terhadap perusahaan teknologi Tiongkok setelah DeepSeek merilis model AI yang hemat biaya pada bulan Januari.
Namun faktor utama di balik reli pasar sahamnya adalah prospek bisnis kendaraan listrik perusahaannya yang kian cerah.
Baca Juga
Meskipun persaingan ketat dan perang harga yang tiada henti, Xiaomi diperkirakan dapat memenuhi target Lei untuk mengirimkan 300.000 kendaraan pada tahun 2025. Tahun lalu, perusahaan mengirimkan lebih dari 135.000 mobil.
Selain bersaing dengan Tesla, Xiaomi juga merebut pangsa pasar dari merek asing lainnya seperti Audi, BMW dan Mercedes-Benz di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Saham Xiaomi kini mungkin bisa dianggap mahal. Saham tersebut diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan 53 kali lipat di Hong Kong. Raksasa web Tiongkok Tencent memiliki kelipatan PE sebesar 23. Produsen mobil BYD, yang menyalip Tesla untuk menjadi pembuat kendaraan listrik terbesar di dunia berdasarkan pengiriman pada kuartal terakhir tahun 2024, memperdagangkan pendapatan 26 kali lipat di Hong Kong.
Unit EV Xiaomi akan mulai menghasilkan keuntungan pada tahun 2026.